Keseruan Calon Dokter Cilik Dibekali Pelatihan Oleh Tim Abdimas GISEL Universitas Esa Unggul

Keseruan Calon Dokter Cilik Dibekali Pelatihan Oleh Tim Abdimas GISEL Universitas Esa Unggul

Keseruan Calon Dokter Cilik Dibekali Pelatihan Oleh Tim Abdimas GISEL Universitas Esa Unggul--

FIN.CO.ID - Sebanyak 25 calon dokter cilik (dokcil) mengikuti pelatihan oleh tim multidisiplin ilmu dari Universitas Esa Unggul melalui kegiatan yang dinamai GISEL. GISEL membekali calon Dokcil pengetahuan tentang pilar gizi seimbang dan cara perawatan luka yang baik dan benar di Sekolah Dasar Negeri Kedaung Barat 1, Sepatan Timur, Tangerang.

Dudung Angkasa, S.Gz,M.Gizi selaku ketua tim abdimas GISEL mengatakan, “Siswa sangat cepat belajar dari teman sebayanya, makanya calon dokcil terpilih ini diharapkan bisa berbagi dengan teman-temannya dan tentu saja sangat bermanfaat bagi diri mereka sendiri,” ucap Dudung saat diwawancarai.

Kegiatan Gizi keSehatan sekoLah (GISEL) bukan hanya menargetkan siswa tetapi juga masyarakat sekolah pada umumnya termasuk guru dan orang tua atau wali siswa, tambahnya. Tim abdimas GISEL bekerjasama dengan Puskesmas Kedaung Barat dalam memperbaiki dan meningkatkan layanan Usaha Kesehatan Sekolah atau yang disingkat UKS.

Calon dokcil dipandu mengenal pilar gizi seimbang sebagai upaya pencegahan masalah gizi seperti obesitas dan kekurusan. Permainan dan kuis yang diberikan menjadi penyemangat calon dokcil memahami prinsip, manfaat dan contoh menu gizi seimbang bagi anak usia sekolah.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang gizi seimbang, terutama pada waktu sarapan, dan mampu siswa mengembangkan keterampilan dalam menyusun menu sarapan seimbang dan penuh warna

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya gizi seimbang dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari

Di hari yang sama, calon dokcil juga dikenalkan jenis-jenis luka dan cara perawatan yang dapat dilakukan di sekolah. Selain permainan dan kuis, Tim juga memberikan dukungan berupa alat P3K bagi sekolah.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) yang dilakukan ini sudah berdasarkan permasalahan yang dialami oleh pihak sekolah dan koordinasi tentang dukungan yang dapat diberikan oleh Universitas selaku akademisi.

Bagi Universitas, kegiatan ini sebagai bentuk dedikasi kepada masyarakat dan juga menjadi wahana belajar mahasiswa untuk terjun langsung di tengah masyarakat dengan didampingi dosen.

“Pihak sekolah juga bisa menyampaikan request ke Tim kami, misalnya beberapa waktu lalu di SDN Sangiang, Tim kami diminta memberikan pelatihan pada Guru bahayanya bullying (perundungan) bagi kecerdasan dan kesehatan siswa,” tambahnya lagi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: