Rambut Putih

Rambut Putih

Presiden Rusia Vladimir Putin.-Alexander Kazakov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP-

Itu memang di akhir-akhir masa keruntuhan Soviet. Rupanya infiltrasi Mujahidin bisa sampai ke wilayah Soviet. 

Setelah Soviet runtuh, Tashkent jadi ibu kota negara merdeka Uzbekistan.

Rubel yang banyak itu saya bawa ke Moskow dan Leningrad. Utuh. Di Moskow saya sempat ke shopping center. Toko-toko nyaris kosong. Tidak ada yang bisa dibeli. Tidak ada barang yang dijual. Toko baju, misalnya, hanya berisi sekitar lima baju.

BACA JUGA:

Suasana tanpa ekonomi seperti itu mirip dengan yang saya lihat di Beijing tahun 1986. Itulah kali pertama saya ke Beijing. Masih sangat komunis.

Ketika Mujahidin mengalahkan Soviet saya merasa kagum dengan para pejuangnya. Tapi semua rubel Mujahidin itu utuh. Saya bawa pulang. Tidak lagi ada harganya.

Belakangan Amerika menganggap pemerintahan Mujahidin Afghanistan sebagai negara teroris. Amerika pun menyerang Afghanistan. Yang diserang kalah. Pemerintahan pro Amerika pun dibentuk di Afghanistan. Tidak mulus. Perlawanan rakyat terjadi di mana-mana. Sepanjang masa. Amerika pun kalah.

Mujahidin dengan bantuan Amerika mengalahkan Soviet. Mujahidin yang sama, tanpa bantuan Rusia mengalahkan Amerika.

Kini 'mujahidin' Rusia mencoba mengalahkan Ukraina. Belum berhasil. Bahkan terjadi kemelut di dalam negeri. Khususnya akibat saling cemburu antara pasukan 'mujahidin' swakarsa dan pasukan resmi pemerintah.

BACA JUGA:

Apakah 'jalan tengah' Putin bisa dijalankan di lapangan masih harus dilihat perkembangannya. Ujian ini akan membuat Putin lulus. Atau gagal. Atau ini bagian dari skenarionya untuk menghadapi Pilpres di sana tahun 2024.

Rusia akan menyelenggarakan Pilpres bulan Maret 2024. Putin pasti nyapres lagi. Sebagai capres independen. Dua tahun lalu ketika Covid mulai melanda dunia, Putin berhasil melakukan perubahan konstitusi. Batasan dua kali masa jabatan dihapus dari konstitusi. Di dalam negeri Putin terlihat amat kuat.

Di luar negeri Putin dapat ujian berat. Presiden Turkiye Tayeb Erdogan mulai kelihatan menjauh dari Putin. Tiba-tiba saja Turkiye setuju agar Swedia diterima jadi anggota NATO. Keanggotaan Swedia memang terkatung-katung. Masih ada satu negara yang menentang: Turkiye. Dengan sikap baru Turkiye itu keanggotaan Swedia pun mulus.

Mungkin Turkiye dapat kompensasi besar: akan disetujui menjadi anggota Masyarakat Eropa (EU). Puluhan tahun Turkiye melamar jadi anggota EU selalu dihambat. Kini Turkiye sudah berada di gerbangnya. Kalau tidak tertipu (Tulisan Dahlan Iskan ini sudah tayang lebih dulu pada laman Disway Id).

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

DK Jakarta

1 minggu