Cerita Pemilik Rumah di Perumahan Green Village Bekasi yang Terbelah Pagar Beton Namun Cicilan Masih Panjang
Kondisi rumah yang depannya dipasang tembok oleh pemilik tanah sah-Tahta Aldo-
BACA JUGA:UMKM Kabupaten Bekasi Sulap Tanaman Mangrove jadi Produk Olahan Makanan dan Minuman Lokal
Namun beruntung, Liem Sian Tjie selaku pemilik tanah memberi keringanan dan hanya memasang pagar beton di bagian parkir kendaraan rumahnya.
Ia sudah berkoordinasi ke bank tempat mengajukan KPR, namun justru mendapat respon tidak ada solusi dan menyarankan untuk minta pertanggungjawaban ke pengembang perumahan.
"Kalau dari pihak bank sendiri mereka mau memfasilitasi antara saya dengan developer, kalau buat ganti kerugian mereka (bank) menolak," jelasnya.
BACA JUGA:Pembuangan Sampah Liar Menjadi Gunung di Bintara, Pemkot Bekasi Dinilai Tidak Cepat Penanganan
Kondisi rumah yang depannya dipasang tembok oleh pemilik tanah sah-Tahta Aldo-
Lofa bersama keluarganya tinggal di rumah tersebut sejak tahun 2018, dan properti itu dibeli dengan cara Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank DKI.
"Rumah ini masih kredit, KPR 15 tahun sekarang baru jalan tujuh tahun, per bulannya Rp5 juta," ucapnya.
Kini Lofa bersama warga lainnya yang terdampak, berharap pihak pengembang PT Surya Mitratama Persada (SMP) dapat bertanggung jawab.
BACA JUGA:Polisi Bongkar Jaringan Produsen dan Peredaran Narkotika Jenis Sintetis di Bekasi
BACA JUGA:Jaringan Pengedar Narkotika Jenis Sintetis di Bekasi Beli Bahan Produksi Dari Luar Negeri
Perlu diketahui, sebanyak 10 rumah di Perumahan Green Village, Perwira, Bekasi Utara, Jawa Barat, tertutup pagar beton setinggi 2 meter.
Perumahan tersebut dibangun oleh pengembang PT. Surya Mitratama Persada (SMP) pada tahun 2013, dengan total keseluruhan rumah mencapai 70 unit.
Sumber:
