Berikut Niat dan Keutamaan Salat Dhuha Berdasarkan Hadis Nabi

Berikut Niat dan Keutamaan Salat Dhuha Berdasarkan Hadis Nabi

Doa dan amalan hari Jumat. (Ilustrasi) -Ist-Berbagai sumber

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب، وهي صلاة الأوابين

“Tidaklah menjaga shalat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah shalat awwabin.” (HR. Ibnu Khuzaimah, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib 1: 164). Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Awwab adalah muthii’ (orang yang taat). Ada pula ulama yang mengatakan bahwa maknanya adalah orang yang kembali taat” (Syarh Shahih Muslim, 6: 30).

Niat salat Dhuha: 

Niat salat Dhuha dapat dilakukan dengan bermaksud di dalam hati untuk melakukan ibadah salat Dhuha. 

Meskipun tidak ada niat khusus yang disebutkan dalam hadis, namun sebaiknya kita mengucapkannya agar shalat yang kita lakukan menjadi lebih khusyu' dan terarah. Berikut adalah contoh niat salat Dhuha yang dapat diucapkan:

أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

"Usalli sunnatad-Dhuha rak'ataini lillahi ta'ala"

Artinya: "Saya berniat salat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Perlu diingat bahwa niat salat harus dilakukan sebelum memulai salat dan niat tersebut haruslah dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tulus dari hati. Semoga salat kita diterima oleh Allah SWT dan menjadi amal yang bermanfaat bagi kita. (*) 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: