Berikut Niat dan Keutamaan Salat Dhuha Berdasarkan Hadis Nabi
SALAT dhuha adalah salah satu sholat sunnah yang dilakukan pada waktu pagi setelah terbitnya matahari hingga sebelum masuk waktu shalat zuhur.
Salah Dhuha memiliki berbagai keutamaan yang termaktub dalam hadis-hadis sahih. Berikut keutamaan Salat Dhuha berdasarkan hadis Nabi:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat Dhuha sebanyak dua rakaat, maka tidak ada dosa baginya dalam sehari semalam.” (HR. Bukhari no. 1163 dan Muslim no. 721).
Dari Abu Zar Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada pagi hari, ada sedekah yang wajib bagi setiap persendian dari kalian. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha yang kalian shalat adalah sama dengan semua itu (yang disebutkan).” (HR. Muslim no. 720)
BACA JUGA:Ini Waktu Terbaik Untuk Sholat Dhuha
BACA JUGA: Keutamaan dan Pahala Salat Dhuha
Dari Abdullah bin Mughaffal Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat Dhuha terdiri dari dua rakaat, tidak ada yang mengerjakannya kecuali orang yang mencintai kebaikan.” (HR. Tirmidzi no. 415 dan Ibnu Majah no. 1385. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadis ini hasan)
Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad Darimi no. 1451 . Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)