Ledakan Tambang Sawahlunto, Ini Penjelasan Kepala Teknik Tambang PT NAL

Ledakan Tambang Sawahlunto, Ini Penjelasan Kepala Teknik Tambang PT NAL

Petugas gabungan mengevakuasi jenazah pekerja korban ledakan tambang batu bara yang dikelola PT Nusa Alam Lestari (PT NAL) di Desa salak, Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (9/12/2022). Ledakan tersebut terjadi di lubang tambang SD C2 ata-Derky Azmadi-ANTARA

BACA JUGA:Dor! Perampok Anggota Polwan Ditembak Timah Panas Satreskrim Polres Lombok Tengah

Dalam menjalankan tugas, Kepala Teknik Tambang memiliki bawahan kepala tambang bawah tanah dan di bawah mereka ada tiga orang pengawas operasional. 

Lalu pengawas operasional ini membawahi kepala lubang yang bertugas mengawasi pekerja lubang, rawatan lubang, listrik lubang dan lainnya.

"Dalam menjalankan aktivitas kami melakukan pemetaan ancaman dan potensi apa saja yang dapat mengancam, lalu kami bentuk standar untuk masuk ke lubang tambang," kata dia.

Pada saat kejadian Jumat (9/12), petugas sudah menjalankan standar operasional prosedur pelaksanaan penambangan yakni pada pagi hari melakukan pemeriksaan kondisi tambang, dan hasilnya pada saat itu kondisi cukup baik dengan hasil pengecekan gas di dalam lubang tambang, oksigen normal sebanyak 20,7 persen, karbondioksida nol, H2S nol, dan CH4 juga nol, katanya.

BACA JUGA:Kamaruddin Ungkap Fakta Baru 3: 'Wanita Piala Bergilir' Motif Ferdy Sambo Dendam dan Bunuh Brigadir Yosua

Selain pengecekan gas, beberapa pengecekan lain juga dilakukan seperti pengecekan sistem penyangga kayu, sistem transportasi dan ventilasi.

Setelah dilakukan pengecekan dan aman, masuklah pekerja yang 14 orang ini melalui dua lubang yakni Lori 1 sebanyak delapan orang, dan lubang Lori 2 sebanyak enam orang lalu 10 hingga 15 menit setelah masuk terjadi letupan dan semburan api.

Dari lubang Lori 2 keluar empat orang dalam kondisi satu orang mengalami luka bakar dan tiga orang mengalami luka ringan. Sementara itu 10 orang masih ada di dalam lubang tambang dan pihaknya melakukan evakuasi secara mandiri.

"Kami lalu meminta bantuan evakuasi kepada perusahaan tetangga dan OPD Kota Sawahlunto dan lainnya. Hasilnya pada pukul 14.00 WIB enam korban dievakuasi, dan pukul 18.00 WIB sebanyak empat korban dievakuasi lalu dibawa ke rumah sakit," kata dia.

Saat ini pihaknya masih melakukan investigasi secara internal untuk mencari penyebab ledakan tambang tersebut. 

Pihaknya telah meminta izin kepada pihak kepolisian dan Inspektur Tambang Kementerian ESDM Sumbar agar dapat memasuki lubang tersebut.

Menurut dia, ledakan hanya dapat terjadi jika lubang itu memiliki gas metana, oksigen dan pemicu, sehingga memunculkan semburan api.

"Dari catatan pemeriksaan pada pagi hari kondisi gas di dalam lubang aman, dan petugas telah memeriksa kandungan gas di seluruh area kerja di lubang tersebut. Karena aman 14 pekerja itu masuk ke dalam lubang," kata dia.

Staf Direksi PT NAL Shufri Hantry mengakui saat ini fokus dalam penanganan pascaledakan, yakni mengirimkan jenazah korban kepada keluarga, dan ada empat jenazah yang dikirim ke luar Sawahlunto yakni ke Wonosobo dan Lampung serta Solok Selatan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: