Konflik Maluku Tenggara, Kapolda Sebut Ada Provokasi Mendorong Terjadinya Konflik Lagi

Konflik Maluku Tenggara, Kapolda Sebut Ada Provokasi Mendorong Terjadinya Konflik Lagi

Saat polisi melerai konflik di antar warga Elath, dan Bombay, di Malra. (ANTARA/HO-Polda Maluku)--

"Itu informasi provokator. Semua masjid di Elath sampai Wakol itu utuh, tidak terbakar. Itu hoaks,” kata Sulaiman dikutip dari Antara, Senin 14 November 2022.

Sulaiman mengaku pasca bentrokan antar warga sejak Sabtu pagi, hingga saat ini kondisi sudah aman terkendali.

"Kondisi sementara aman terkendali," katanya.

BACA JUGA:Gegara Tabrak Balita Hingga Tewas, 82 Rumah, Dua Truk dan Enam Kantor Dibakar di Dogiyai, Papua Tengah

Ia mengaku telah mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan.

"Kita sudah sampaikan imbauan agar kita banyak bersabar, kita jaga kampung saja, kita tidak boleh melakukan hal-hal yang mengganggu," jelasnya.

Masyarakat juga diminta untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban. Ini diharapkan agar persoalan tersebut dapat segera diselesaikan.

"Kita berharap ini barang cepat bisa selesai, supaya kita bisa mencari nafkah untuk hidup, dan lain-lain," harapnya.

BACA JUGA:Massa Bakar Truk Tabrak Balita hingga Tewas di Papua, Bahkan Diduga Ingin Bakar Pasar Ikebo

Sabtu, 12 November 2022 pagi terjadi konflik antar warga Bombay dan Elath akibat adanya upaya yang dilakukan oleh warga masyarakat Desa Bombay memasang sasi atau larangan adat di perbatasan dengan Desa Elath dengan mengklaim tanah tersebut milik mereka.

Upaya pemasangan larangan adat tersebut sempat dibubarkan pihak aparat kepolisian, namun kejadian yang dilakukan secara tiba-tiba ini mengakibatkan aparat gabungan antara TNI Polri sempat kewalahan.

Karena itu, pukul 11.00 WIT, Kapolda Maluku memerintahkan Kapolres Malra untuk penebalan pasukan sebanyak dua satuan setingkat peleton yang dipimpin langsung oleh Kapolres Malra dan Wakapolres Malra.

Dampak bentrok kelompok warga mengakibatkan kerusakan berupa kendaraan roda dua yang terbakar berjumlah enam unit di Ohoi Depur dan Wakatran dekat Ohoi Elat, lalu enam rumah warga Ohoi Depur, Wakatran, dan Wakol, dua bangunan sekolah SMP dan SMA di Wakatran, dan 22 rumah warga di Ohoi Ngurdu terbakar dan rusak berat.

BACA JUGA:Begini Kondisi Serka Iskan yang Tertembak KKB Papua di Distrik Gome Kabupaten Puncak

Untuk korban luka-luka akibat terkena panah maupun sayatan benda tajam terdiri dari korban di Ohoi Bombay 14 orang, Ngurdu satu orang, Ohoi Soinrat tujuh orang, Ohoi Watsin enam orang, dan Elat 22 orang.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: