Tragedi Kanjuruhan Harus Jadi Titik Balik Sepakbola Indonesia

Tragedi Kanjuruhan Harus Jadi Titik Balik Sepakbola Indonesia

Aksi 1000 lilin dukungan untuk tragedi kanjuruhan malang--

BACA JUGA: Kebut Tuntaskan Tragedi Kanjuruhan, Pekan Depan 6 Tersangka Digarap Penyidik Polri

BACA JUGA:Liga 1 Dihentikan Akibat Kerusuhan Kanjuruhan, Madura United Mendadak Pulangkan Para Pemain: Kami Berhenti

Diketahui, ada 5 poin kesepakatan Pemerintah Indonesia dengan FIFA terkait upaya pembenahan bagi persepakbolaan di Indonesia. 

Adapun lima butir kegiatan bersama yang dirumuskan FIFA itu, adalah: pertama adalah mengaudit ulang lapangan sepak bola atau stadion sepak bola yang layak dipakai dan yang belum layak. Untuk stadion yang belum layak dipakai, akan diperbaiki atau direnovasi.

Dalam konteks stadion ini, ada aturan yang memisahkan jalur kedatangan pemain dan penonton. Jadi, kedatangan penonton dan kedatangan pemain tidak boleh tercampur atau jadi satu. Sebab, pemain harus dilindungi, penonton pun harus dilindungi.

Kedua, FIFA dan pemerintah Indonesia harus men-trainning semua perangkat hukum agar sesuai dengan aturan yang sudah disepakati dunia dalam penjagaan atau pendampingan pertandingan sepak bola, baik saat pertandingan dan sesudah pertandingan.

BACA JUGA:Terungkap! Teka-teki Alasan Mengapa Beberapa Gate Stadion Kanjuruhan Tertutup, Ternyata Sengaja...

BACA JUGA:Investigasi The Washington Post 40 Tembakan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan Dibantah Polri

Ketiga, supporter harus menjadi bagian daripada transformasi. Sebab, supporter juga harus sportif, tidak saling menyalahkan. Dengan sosialisasi dan peran serta suporter dan klub sepak bola, diharapkan ekosistem sepak bola Indonesia bisa lebih baik.

Keempat, mengatur jadwal pertandingan. FIFA melihat, bahwa jadwal pertandingan harus sudah selesai dilakukan pada saat transportasi publik masih beroperasi. 

Sebab kalau sudah tidak ada kendaraan umum pada saat pertandingan usai, maka akan menimbulkan kerumunan sehingga memicu perseteruan. 

Poin terakhir, kelima adalah soal pendampingan ahli untuk transformasi sepak bola di tanah air ini. Tim transformasi yang akan dibentuk itu nanti akan dibicarakan antara Presiden FIFA dan Presiden Jokowi, di mana Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada tanggal 18 Oktober. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: