Polisi Periksa 7 Saksi Kasus Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, Ini Hasilnya

Polisi Periksa 7 Saksi Kasus Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, Ini Hasilnya

Keterangan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi.--PMJ news

Terkait kondisi korban ledakan,  Kapolda menegaskan masih ditangani tim medis RS dr Moewardi , menurut dokter luka bakar 37 % dan sudah  dalam penanganan dokter serta belum bisa dimintai keterangan. Sehingga belum bisa dipastikan terkait unsur  kelalaiannya.

BACA JUGA:Kasus Lukas Enembe, Partai Garuda: Fokus Saja di Gratifikasi Bukan Soal Judi

"Jadi saya tegaskan bahwa terkait dengan anggota yang mau memusnahkan kemudian menjadi korban akan secara jelasnya setelah sembuh apakah itu ada unsur lalainya apakah anggota salah prosedur dan sebagainya setelah anggota dilakukan pemeriksaan, karena yang bersangkutan masih sakit," ujar Luthfi.

Kapolda juga menjelaskan situasi terakhir di lokasi sudah kembali normal. Aktivitas warga sudah kembali seperti semula.

Dua Kantong Plastik dengan Sisa Residu

Ledakan yang terjadi di Asrama Polisi sukoharjo, Jawa Tengah mulai terungkap.

Ledakan yang terjadi pada Minggu, 25 September 2022 sekitar pukul 18.00 WIB tersebut mengakibatkan seorang anggota polisi terluka. 

BACA JUGA:Terungkap, Profesi Teroris yang Ditembak Mati di Sukoharjo, Ternyata Seorang...

Ledakan berasal dari sebuah paket kardus warna cokelat yang diterima anggota Brimob. 

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi melalui rekaman preskon yang dibagikan kepada wartawan Mabes Polri, menyebutkan ledakan terjadi di perkarangan kosong sebelah rumah anggota Brimbo.

Ia memastikan, ledakan bukan berasal dari aksi teror. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Jibom, di lokasi ditemukan bubuk hitam yang diduga bahan untuk petasan.

"Artinya saya pastikan bahwa ledakan di wilayah kami di daerah Sukoharjo tidak ada unsur teror hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak," kata Luthfi.

BACA JUGA:Kejaksaan Agung Digugat Terkait Penyitaan Hotel di Sukoharjo dan Yogyakarta

Di TKP petugas penjinak bom (Jibom) menemukan dua kantong plastik ukuran 1 ons, empat bungkus plastik kosong dan sisa residu, kemudian terdapat sumbu petasan.

Berdasarkan hasil pengembangan sementara bahwa paket berisi bahan petasan itu datang dari Indramayu yang dipesan tanggal 22 April 2021 oleh CV Mandiri Sujono Indramayu dikirim kepada penerima berinisial A di Klaten.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: