Harga BBM Naik, Denny Siregar: Adaptasi Adalah Kunci

Harga BBM Naik, Denny Siregar: Adaptasi Adalah Kunci

Denny Siregar sindir Ustaz Abdul Somad melalui tayangan video -Cokro TV-Youtube

Presiden mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen agar penggunaan subsidi yang merupakan uang rakyat harus tepat sasaran.

"Subsidi harus lebih menguntungkan masyarakat yang kurang mampu," ungkap Presiden.

(BACA JUGA:Driver Ojol Deg-degan Hadapi Kenaikan Harga BBM: Makin Sepi Aja Nih Penumpang!)

Anggota DPRI

Anggota DPR RI Johan Rosihan menyesalkan keputusan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM bersubsidi per 3 September 2022 dengan kenaikan tarif yang drastis.

Menurut Johan keputusan ini sebagai bukti pemerintah tidak mendengar jeritan rakyat kecil serta telah bersikap acuh atau cuek terhadap derita jutaan nelayan yang terancam tidak bisa melaut.

“Kita menolak dan protes terhadap keputusan ini karena pemerintah telah ‘mati rasa’ terhadap kesusahan hidup keluarga Indonesia dan keputusan kenaikan BBM ini sangat tidak berpihak pada kepentingan petani dan pelaku UMKM serta seluruh komponen masyarakat wajib Bersatu untuk menolak keputusan ini,” tegas Johan, Minggu 4 September 2022.

(BACA JUGA:Usung Tema 'Makin Muda(H)', BRI Gelar Sayembara Desain Logo HUT ke-127)

Politikus PKS ini mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan akan semakin meningkat akibat pendapatan riil yang semakin berkurang.

“Coba bayangkan, semua kapal nelayan yang menggunakan mesin 100 persen bergantung pada BBM, sama bergantungnya para petani, Tukang ojek juga para pedagang kecil. Pemerintah mesti sadar bahwa pengeluaran untuk BBM itu pasti, tapi hasil melaut bagi nelayan dan hasil panen bagi petani itu belum tentu mereka dapatkan, maka menarik subsidi BBM otomatis meningkatkan biaya produksi petani dan nelayan kita,” beber Johan.

Selanjutnya Johan menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM akan memukul sektor Pertanian terutama jasa Pertanian, perikanan dan hasil hutan.

“Bagi saya keputusan Pemerintah soal BBM ini sebagai keputusan yang zhalim karena kenaikan harga BBM pasti berdampak pada menurunnya produksi industri di seluruh sektor, pasti terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja dan turunnya tingkat upah, maka segala upaya perencanaan program dengan anggaran besar untuk meningkatkan lapangan kerja menjadi hangus dan sia-sia akibat keputusan zalim ini,” tegas Johan.

(BACA JUGA:Jokowi Naikan Harga BBM, Rizal Ramli: Nggak Kreatif, Songong Pula! )

Wakil Rakyat dari Dapil NTB 1 ini juga berpandangan bahwa kenaikan BBM akan berdampak turunnya pendapatan riil setiap rumah tangga di Indonesia serta akan terjadi penurunan konsumsi masyarakat secara keseluruhan.

“Kenaikan BBM ini berdampak luas dan sistemik karena berpengaruh signifikan pada kondisi dapur setiap rumah tangga serta memiliki efek buruk jangka pendek dan jangka Panjang karena berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi, Kesehatan, politik, penurunan gizi masyarakat, berpotensi peningkatan stunting dan prevalensi anemia serta memperburuk ketahanan pangan nasional” ucap Johan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: