Jokowi Naikan Harga BBM, Rizal Ramli: Nggak Kreatif, Songong Pula!

Jokowi Naikan Harga BBM, Rizal Ramli: Nggak Kreatif, Songong Pula!

Mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia Rizal Ramli.-Screenshot YouTube/Najwa Shihab-

JAKARTA, FIN.CO.ID- Ekonom senior Rizal Ramli mengkritik keras pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di saat anjloknya harga minyak dunia. 

Rizal Ramli menilai, Pemerintah selalu mencari cara yang gampang yaitu ‘nambah utang’  dan ‘menaikkan harga-harga'  yang bikin susah rakyat. 

“Pejabat yang ilmunya cuma segitu, ndak usah S3! Negara lain menurunkan harga BBM, Indonesia menaikkan – dasar koplok,” ujar Rizal Ramli, pada Sabtu 3 September 2022.

Mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini mengatakan, pemerintah seharus tidak perlu menyengsarakan rakyat dengan menaikkan harga BBM.

(BACA JUGA:Anthony Budiawan Beri Sindiran Nyelekit Usai Dirjen ESDM 'Tegur' Vivo Jual BBM Murah)

(BACA JUGA:Harga BBM Naik Sama Saja Mencekik Rakyat Sendiri)

Menurut Rizal, pemerintah harus menghentikan pengeluaran yang tidak perlu, seperti proyek ibukota negara baru di Kalimantan abal-abal itu.

“Kurangi pengeluaraan lembaga-lembaga negara seperti Mahkamah Konsitusi (MK) yang anggarannya malah dinaikan empat kali lipat. Padahal kinerjanya payah!” ungkap Rizal Ramli.

Rizal Ramli juga menilai, Presiden Jokowi bisa perintahkan Komisaris dan Direksi Pertamina untuk memotong ineffesiensi Pertamina dan PLN sebesar 20%.

“Itu bukan hal yang sulit asal mereka bersih dan profesional, bukan titipin politik dan hutang budi Jokowi (Ahok). Kalau itu dilakukan, tidak perlu BBM naik!” ujar Rizal Ramli.

(BACA JUGA:Luqman Hakim PKB Beri Komentar Menohok Terkait Harga BBM Resmi Naik, Termasuk Sindir Buzzer)

(BACA JUGA: Harga BBM Naik, Innalilahi Wa Inna ilaihi Roojiuun Pemerintah Tidak Mendengarkan Suara Rakyat)

Cara lain yang bisa ditempuh pemerintah agar tidak menaikkan BBM adalah fokus mengurangi cicilan bunga dan pokok utang, yang tahun ini mencapai Rp 805 triliun. Jumlah tersebut, sepertiga dari APBN.

"Jika dilakukan debt-swap, termasuk debt-to-nature swap, cicilan bisa berkurang seperempatnya atau sebesar Rp 200 triliun," katanya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: fnn