Nah Loh! Pelaku Usaha Pariwisata Labuan Bajo Siap Mogok, Tolak Tarif Rp3,75 Juta yang Diberlakukan Pemerintah

Nah Loh! Pelaku Usaha Pariwisata Labuan Bajo Siap Mogok, Tolak Tarif Rp3,75 Juta yang Diberlakukan Pemerintah

Warga menyegel pusat layanan wisata KLHK di Pulau Komodo. (dok. Twitter @KawanBaikKomodo)--

Menurutnya, pembatasan pengunjung dan kenaikan tarif diperlukan untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup di TN Komodo.

(BACA JUGA:Sindiran dr Tirta ke Kominfo 'Jlebb' Banget: Katanya Dukung E-sport, Tapi Steam Diblokir?)

“Memang daya dukung di Pulau Komodo sangat sedikit, sangat minim dan untuk menjaga agar Komodo tak punah dan bagaimana lingkungan di sana tetap terjaga itu perlu ada pembatasan,” ujar Sandi pada Senin 4 Juli 2022 lalu.

Sandi tak khawatir kenaikan tarif ini akan berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo. Pemerintah akan memaksimalkan pemanfaatan kawasan penyangga di sekitar Taman Nasional Komodo. 

“Kita harus bangun destinasi penyangga seperti di Labuan Bajo, termasuk ke Wae Rebo sehingga kunjungan ke sana tak berdampak terhadap penurunan kualitas Pulau Komodo dan ancaman kepunahan dari komodo itu sendiri,”  ujarnya.  

Menurut Sandi, narasi kenaikan tarif seharusnya tak difokuskan pada nominal, tetapi upaya untuk menjaga kelestarian Taman Nasional Komodo.  

(BACA JUGA:dr Tifa Suruh Anies 'Paksa' Putrinya Pakai Jilbab Agar 2024 Lolos Presiden, Yusuf Muhammad Sindir Begini)

“Jangan narasinya tentang uangnya, tapi tentang peran dari masyarakat untuk menjaga situs-situs yang perlu menjaga kelestariannya,” kata Sandi.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: