Blokir Steam Sampai PayPal, Kominfo: Mereka Tidak Menghargai Kedaulatan Indonesia
Logo Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika).-Twitter/@kemkominfo-
"Tapi, kita tidak bisa mentolerir bagi gim yang mencari uang di Indonesia, namun tidak mau mendaftar, tidak mau mengikuti aturan di Indonesia," ujar Semuel.
(BACA JUGA:Terungkap! Ini Penyebab Kominfo Blokir Steam, Dota, dan Counter Strike)
Jika para pemain besar industri gim global ini tidak mau mendaftar, Semuel melihat ini menjadi kesempatan bagi pemain lokal untuk semakin berkembang.
"Kami, pemerintah, akan mendukung industri gim lokal untuk berkembang," terang Semuel.
Blokir Layanan Keuangan Internasional
Selain gim, platform layanan keuangan PayPal turut terdampak aturan ini karena mereka tidak mendaftar sampai tenggat waktu yang diberikan.
PayPal biasanya digunakan untuk transfer dana dari luar negeri, sejumlah pekerja lepas dan kreator konten memanfaatkan layanan ini untuk menerima pembayaran pekerjaan mereka.
(BACA JUGA:Amazon, Yahoo, Steam dan Lainnya Berpotensi Diblokir Kominfo Tengah Malam ini)
Akibatnya, ketika PayPal tidak bisa diakses, mereka mengeluh di media sosial karena masih memiliki sejumlah dana yang belum dicairkan.
Berkaitan dengan PayPal, Semuel menjelaskan bahwa setiap negara memiliki aturan soal layanan keuangan.
Di Indonesia, tutur Semuel, layanan keuangan perlu mendapatkan izin dari Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan.
"Itu (diatur) undang-undang, bukan peraturan menteri. Ada mekanisme supaya mereka mendaftar," imbuh Semuel.
(BACA JUGA:Greget, Saingan Baru Steam Deck Ini Pakai Kartu Grafis Dedicated)
Jika tidak terdaftar di lembaga tersebut, kata Dirjen Aptika Kementerian Kominfo itu maka penyedia layanan akan disebut ilegal.
Menurut Semuel, sudah banyak penyedia layanan keuangan baik domestik maupun asing yang mendaftar, hanya saja, PayPal sejauh ini belum.
Sumber:
