Jembatan Gantung Mbah Buto di Jombang, Buka Isolasi Akses Daerah Penghasil Jagung dan Tebu

Jembatan Gantung Mbah Buto di Jombang, Buka Isolasi Akses Daerah Penghasil Jagung dan Tebu

Jembatan Gantung Mbah Buto di Jombang yang dibangun BBPJN Jawa Timur-Sigit Nugroho-

(BACA JUGA: Sah! WIKA Lepas 2,10 Persen Saham Kepemilikan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran ke Jasa Marga )

"Sebelumnya warga di RT 01 RW 002 merasa dikucilkan, lokasinya terisolir karena berseberangan dengan sungai. Selanjutnya kami mengusulkan dibangunkan jembatan penghubung dan sekarang malah mengarah ke akses warga desa yang ada di seberang sungai seperti Desa Ngrimbi," kata Riko. 

Sementara itu Ketua RT 01 RW 002 Desa Penggaron Setyowati bahwa dengan adanya Jembatan Gantung Mbah Buto, warga yang tinggal di sisi barat Sungai Seloemboeng sebelumnya harus menyeberang sungai saat musim kemarau dan memutar sekitar 1 jam jika muka air sungai tinggi. 

"Sekarang kalau ke Pasar Mojoduwur untuk belanja atau menjual hasil pertanian 15 menit. Anak-anak kami juga lebih cepat kalau berangkat hanya sekolah," kata Setyowati. 

Selain memperpendek jarak dan waktu, keberadaan jembatan gantung ini juga membuka potensi lain untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar salah satunya sebagai daya tarik wisata air karena berada di sebelah Bendungan Mbah Buto. Tercatat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali pada TA 2022 akan menyelesaikan pembangunan 14 unit jembatan gantung. Sementara secara nasional akan diselesaikan sebanyak 77 jembatan gantung pada TA 2022.  

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: