Kemensos Bantu Perawatan Anak PMI yang Menderita Gangguan Jantung

Kemensos Bantu Perawatan Anak PMI yang Menderita Gangguan Jantung

Petugas UPT Kemensos Sentra Handayani mengunjungi Nia (40), PMI yang anaknya menderita gangguan jantung-Istimewa-

Atas berbagai bantuan dan kemudahan dari Kemensos, Nia menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih.  “Alhamdulillah, akhirnya saya bisa bawa anak saya ke Jakarta untuk berobat dibantu oleh Kemensos. Selama ini saya bingung. Terima kasih Kemensos,” ucap Nia.

Permasalahan Nia tidak lepas dari pendampingan selama proses pemulangan 34 PMIB dari Arab Saudi. Seluruh UPT milik Kementerian Sosial, langsung melakukan proses asesmen untuk mengetahui identitas, kondisi, serta kebutuhan PMIB. 

Sentra Handayani  di Jakarta, melakukan asesmen terhadap beberapa PMIB yang berdomisili dari Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta.  Nia  adalah PMIB dari Purwakarta yang sudah 4 kali pulang pergi bekerja di Arab Saudi.

(BACA JUGA:Harga Emas Relatif Stabil Dalam Kisaran Ketat, Investor Masih Menanti Risalah The Fed)

Nia memiliki 3 anak, satu di antaranya sudah menikah. Adapun Salsa adalah anak ketiga. Suami Nia bekerja sebagai petani dan pekerjaan serabutan lainnya. Nia tidak ingin kembali bekerja di luar negeri karena kondisi fisik Salsa yang kian mengkhawatirkan. 

“Saya kapok,” kata Nia saat ditanya adakah keinginan kembali bekerja di luar negeri. 

Salsa diketahui mengidap gangguan jantung sejak berusia 3 tahun. Ia  sering terlihat terengah-engah saat bernafas, tidak bisa bermain seperti anak lainnya karena ia akan merasa lemas apabila terlalu banyak beraktifitas. 

Dalam pemeriksaan ke Puskesmas, terdapat flek pada jantung Salsa. Karena tidak mendapatkan perawatan intensif, Salsa pernah mengalami demam tinggi, mulut dan kuku membiru, serta kesulitan bernafas saat usia 5 tahun. 

(BACA JUGA:Daftar 20 Mobil Terlaris di Indonesia Bulan Mei 2022, Honda Brio Juara)

Ayahnya memeriksakan Salsa ke Rumah Sakit dengan memanfaatkan layanan  kartu BPJS berbayar setiap bulannya. 

Dokter menyatakan bahwa Salsa harus segera diberikan tindakan operasi. Namun, karena kurang lengkapnya peralatan medis di RS, dokter menyarankan Salsa dirawat secara intensif di RS Jakarta dengan peralatan memadai. 

Terkendala biaya, membuat proses perawatan Salsa tidak berlanjut, terlebih setelah iuran BPJS tidak terbayar.

Saat ini perkembangan fisik Salsa kurang optimal. Berat badannya kurang, sering merasa lemas, dan tidak bisa beraktifitas secara maksimal tanpa bantuan orang lain. 

(BACA JUGA:Daftar 20 Mobil Terlaris Bulan April 2022, Mobil Anda Salah Satunya?)

Tindakan selanjutnya, Sentra  Handayani juga akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar Salsa tetap dapat memperoleh pendidikan meski dengan kondisi dan keterbatasan yang dimilikinya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: