Dia juga disinyalir terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengolahan anoda logam menjadi emas murni PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.
Nama Siman Bahar ini muncul dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi III DPR RI dengfan Jaksa Agung dan jajarannya.
Dalam rapat tersebut, anggota Komisi III Arteria Dahlan, mengungkap adanya praktik penggelapan, manipulasi pemalsuan informasi dengan mempergunakan Harmonized System (HS) Code yang tidak sesuai oleh Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta berinisial FM.
BACA JUGA:
- Dirut PT Indah Golden Signature IGS Dicecar Penyidik Kejagung Terkait Kasus Korupsi Komoditi Emas
- Dirut PT Hartadinata Abadi Sandra Sunanto Dicecar Penyidik Kejagung Terkait Korupsi Komoditi Emas
Akibatnya, produk emas impor senilai Rp47,1 triliun tidak dikenai bea impor dan pajak penghasilan impor. Alhasil, negara mengalami kerugian mencapai Rp2,9 triliun.
Batangan emas yang sudah bermerek dan bernomor seri disebutkan hanya bongkahan emas. Ada 10 perusahaan importir emas yang diduga terlibat impor emas dari Singapura ini.
- PT Untung Bersama Sejahtera (UBS)
- PT Bhumi Satu Inti (BSI)
- PT Karya Utama Putra Mandiri (KUPM)
- PT Indo Karya Sukses (IKS)
- PT Viola Davina (VD)
- PT Royal Rafles Capital (RRC)
- PT Lotus Lingga Pratama (LLP)
- PT Jardin Traco Utama (JTU)
- PT Suka Jadi Logam (SJL)
- PT Indah Golden Signature (IGS)
Nah, PT BSI yang berdomisili di Jalan Gajah Mada, Pontianak, Kalimantan Barat diketahui milik Siman Bahar.
Sayangnya, pada alamat itu tidak ditemukan adanya papan nama PT Bhumi Satu Inti. Yang ada hanya perusahaan money changer.
PT Bhumi Satu Inti (BSI) diduga perusahaan bodong. Sebab, sebagai perusahaan besar tidak memiliki website dan alamat yang jelas.
Sementara Siman Bahar sendiri diketahui berdomisili di kawasan jalan Kapten Tendean, Pontianak.
Sri Mulyani menyebut Siman Bahar memiliki saham di PT BSI yang transaksinya menurut PPATK sebesar Rp11,77 triliun.
Namun, dalam laporan SPT menunjukkan nilai yang lebih sedikit selama kurun waktu 2017-2019. Yaitu Rp11,56 triliun.
BACA JUGA:
- Direktur PT Karya Utama Putra Mandiri Dicecar Kejagung Soal Korupsi Komoditi Emas
- Amri Ngadiman Founder dan CEO IndoGold Dicecar Kejagung Soal Korupsi Komoditi Emas
Hal serupa juga terjadi pada perusahaan Siman Bahar lainnya. Yaitu PT IKS selama periode 2018-2019. PPATK mengungkap ada transaksi Rp4,8 triliun. Sementara SPT perusahaan dilaporkan Rp3,5 triliun.
Menurut Sri Mulyani jenis transaksi yang dilakukan Siman Bahar terkait money changers. "Anda bisa bayangkan money changers cash in, cash out orang,” papar Sri Mulyani.