Catatan Dahlan Iskan

Wang Semah

fin.co.id - 20/07/2023, 06:00 WIB

Oleh: Dahlan Iskan

INI ada 1.000 Wang Puliau. Saya kaget. Saya pernah memakannya. Bulan lalu. Di Surabaya. Satu ekor Rp 6 juta.

Berarti ini Wang Puliau senilai Rp 6 miliar. Enam tahun lagi. Kalau dijual di Jakarta atau di Surabaya.

Tapi 1.000 Wang Puliau yang saya lihat itu tidak di Jakarta. Saya melihatnya di daerah asalnya: Kalimantan Barat. Selasa kemarin. Saya baru tahu: Wang Puliau itu asli Kalbar. Tepatnya dari Danau Sentarum, jauh di pedalaman. Hampir 1.000 km dari Pontianak. Danau itu sudah dekat dengan perbatasan Malaysia.

Nama Wang Puliau sendiri dipopulerkan di Malaysia. Bahasa Mandarin. Artinya: tak terlupakan. Di Kalbar namanya pendek: ikan Semah.

Maka saya kaget ketika ada info: 1.000 Semah lagi diteliti di Kalbar. Yang melakukan penelitian adalah Balai Latihan Usaha Perikanan Kalbar. Balai ini dulunya berupa sekolah: Sekolah Usaha Perikanan. Menteri Susi Pudjiastuti minta sekolah itu diubah menjadi balai latihan.

Maka saya berkunjung ke balai itu. Setengah jam dari pusat kota Pontianak. Jauh melewati pelabuhan. Di situ ada tiga kolam indoor. 500 Semah dipelihara di situ. Yang 500 lagi dipelihara di kolam balai yang ada di Mempawah, sekitar 50 km dari Pontianak.

"Sudah berapa lama ikan ini dipelihara di kolam ini?"

"Sudah 1,5 tahun," ujar Fuad Fudoli, kepala balai. Fuad sarjana perikanan lulusan sekolah Tinggi perikanan Pasar Minggu. Aslinya Majalengka. Istrinya melayu Kalbar.

Saya pun manggut-manggut. Pantas diperlukan 6 tahun untuk bisa menjadi 1,5 meter.

Di kolam 1,5 tahun itu ikannya masih kecil-kecil. Belum sampai 10 cm. Sehari diberi makan pelet 4 kali.

Ikannya agresif. Begitu dilempari pelet langsung berlompatan sigap. Riuh. Air menciprat ke baju saya. Mungkin itulah –ini tidak ilmiah– yang membuat rasanya enak. Ikannya banyak gerak. Tidak mudah gembrot.

Baru sekali ini Semah diteliti. Sampai hari ini Semah belum bisa dipijahkan. Belum ada yang tahu bagaimana cara mengawinkannya. Semua masih alami. "Membedakan mana yang jantan dan betina saja belum bisa," ujar Fuad. Mungkin setelah Semah bisa kawin, Fuad akan pensiun. Sebentar lagi. Atau bisa jadi  kawinnya masih lama. Umur 1,5 tahun saja masih kelihatan ABG. Belum ingin kawin.

Fuad ingin agar ikan Semah bisa dikawinkan dengan mudah. Seperti ikan-ikan yang lain. Jelawat pun sekarang sudah bisa dipijahkan. Ikan jantannya disuntik hormon. Agar gairah kejantanannya meningkat. Lalu dilepaskan di kolam betina. Si jantan akan langsung nguber lawan jenisnya.

Bisa berbiak dengan cepat.

Admin
Penulis
-->