JAKARTA, FIN.CO.ID - Didukung dengan kemampuan penanganan pandemi yang baik, percepatan vaksinasi, peran APBN sebagai shock absorber, tingginya harga komoditas unggulan, hingga kesuksesan Presidensi G20, membuat Indonesia memiliki kemampuan untuk terus mengakselerasi pemulihan perekonomian.
Tercatat pada Q3-2022, pertumbuhan ekonomi nasional telah mencapai angka 5,72% (yoy) dan diproyeksikan sebesar 5,2% (yoy) pada akhir tahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna terkait Perkembangan Perekonomian Tahun 2022 dan Proyeksi Perekonomian Tahun 2023 di Istana Kepresidenan, Selasa (6/12).
BACA JUGA: Menko Airlangga Dorong Percepatan Digitalisasi di Daerah
“Kemudian kita harus mempersiapkan mengenai rantai pasok, memperhatikan lingkungan geopolitik global, inflasi global, scarring effect terhadap inflasi, dan cuaca ekstrem," kata Menko Airlangga.
"Terkait inflasi, inflasi diperkirakan terkendali dan kemarin sesudah 5,9%, kemudian 5,72%, dan terakhir 5,42%, dan diperkirakan sampai akhir tahun bisa 5,34% hingga 5,5%. Tentu ini yang harus diperhatikan," sambungnya.
Pemerintah juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2023 sebesar 5,3%, sejalan dengan proyeksi pada rentang 4,7% hingga 5,1% dari berbagai lembaga internasional.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2023 tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan outlook perekonomian global tahun 2023 yang diperkirakan berada pada kisaran 2,2% hingga 2,7%.
BACA JUGA: Harapan Menko Airlangga untuk Industri Farmasi dan Kesehatan
“Beberapa hal terkait penanganan Covid-19, kita relatif baik, untuk vaksinasi dosis 1 sebesar 86,8%, dosis 2 sebesar 74,3%, dosis 3 sebesar 28,62%, dan dosis 4 sekitar 4%.
Kemudian kita melihat seluruh kabupaten dan kota ditetapkan dalam PPKM Level 1 dan melihat kondisi yang ada, Kementerian Kesehatan akan melakukan sero survey lagi dan dari sero survey Pemerintah akan melakukan langkah-langkah lanjutan,” lanjut Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo terkait peningkatan cadangan pangan nasional dengan memperhatikan ketersediaan berbagai komoditas bahan pangan pokok.
Pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas pembiayaan bagi BULOG dan IDFood dengan nilai pinjaman yang memiliki rate lebih rendah dari rate pasar.
BACA JUGA: Menko Airlangga Minta Rantai Pasok Industri Pangan Dijaga
Selain itu, Bank Indonesia juga diminta untuk membuat mekanisme agar pada periode tertentu cadangan devisa dapat disimpan dan diamankan di dalam negeri.