Menko Airlangga Dorong Percepatan Digitalisasi di Daerah

Menko Airlangga Dorong Percepatan Digitalisasi di Daerah

Menko Airlangga Dorong Percepatan Digitalisasi di Daerah, Foto: ekon.go.id--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Perekonomian global saat ini tengah mengalami perlambatan dan diproyeksikan akan tumbuh sebesar 3,2 % pada 2022 dan 2,7% pada 2023.

Kecenderungan ini juga diperlihatkan Purchasing Managers’ Index Indonesia yang kembali melambat, meski masih dalam zona ekspansi yakni sebesar 50,3 pada bulan November, di mana bulan sebelumnya berada pada angka 51,8.

Di sisi lain, tingkat inflasi pasca kenaikan BBM bulan September lalu telah memperlihatkan penurunan dan menyentuh 5,42% (yoy) pada bulan November.

BACA JUGA:Harapan Menko Airlangga untuk Industri Farmasi dan Kesehatan

Sementara itu, keberlanjutan momentum pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72% pada triwulan III-2022 juga terus di jaga Pemerintah, termasuk dengan mengakselerasi transformasi ekonomi digital.

“Jadi, ini digitalisasi menjadi sangat penting, dan kami mohon kepada daerah untuk terus mendorong digitalisasi karena diperkirakan ini menjadi program Indonesia berikutnya sesudah G20 di Indonesia,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Hal itu disampaikan Ketua Pengarah Satuan Tugas P2DD itu dalam Rakornas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) 2022 di Jakarta, Selasa (6/12).

Urgensi transformasi ekonomi berbasis digital juga tercermin dari isu prioritas yang diusung dalam Presidensi G20 Indonesia.

BACA JUGA:Menko Airlangga Minta Rantai Pasok Industri Pangan Dijaga

Bahkan dalam Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia menjadikan Digital Ekonomi Framework Agreement sebagai salah satu target yang ingin dicapai.

Dalam skema Digital Ekonomi Framework Agreement, Indonesia juga telah menyiapkan QRIS yang interoperable antar negara-negara ASEAN.

Dengan penggunaan QRIS secara regional, kebutuhan terhadap dollar diharapkan akan menurun dan sekaligus memperkuat cadangan devisa nasional.

Menko Airlangga juga mendorong Satgas P2DD dan Tim P2DD untuk memperkuat koordinasi di pusat dan daerah guna mendorong digitalisasi, khususnya percepatan elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah (Pemda).

BACA JUGA:Menko Airlangga: Sektor Otomotif Dukung Era Elektrifikasi, Masa Depan Sistem Transportasi Indonesia

Sesuai hasil sejumlah kajian, Pemda yang menggunakan elektronifikasi transaksi mengalami kenaikan Pendapatan Asli Daerah sebesar 11,1%  per tahun.

“Kami juga mengapresiasi P2DD bersama timnya sudah on track mencapai target di tahun 2021 dan 2022. Di tahun 2023 P2DD menargetkan 65% Pemda masuk dalam kategori digital. Dengan ini saya tentu mengharap dukungan gubernur, bupati, dan walikota dan TP2DD ini menjadi besar dan menjadi penting,” ujar Menko Airlangga.

Dengan tingkat partisipasi mencapai 479 Pemda (88,38%) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebanyak 27 Bank (100%), dalam Rakornas tersebut juga diberikan penghargaan kepada TP2DD di tingkat provinsi, kota dan kabupaten untuk wilayah Sumatera, Jawa-Bali, dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) serta BPD terbaik.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir selaku Ketua Pelaksana Satgas P2DD menyampaikan bahwa Pemda dibagi menjadi 3 wilayah untuk mendorong terciptanya level playing field.

BACA JUGA:Menko Airlangga Bicara soal Upaya Pemerintah Dorong Lebih Banyak Lapangan Kerja

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Bank Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Menteri Komunikasi dan Informatika, para Gubernur, Bupati, dan Walikota selaku Ketua TP2DD. (dep1/ltg/fsr)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: