Bidik Potensi Sektor Riil, LPDB-KUMKM Dampingi KSP Balo' Toraja Garap Komoditi Vanili dan Kopi

fin.co.id - 28/11/2022, 13:58 WIB

Bidik Potensi Sektor Riil, LPDB-KUMKM Dampingi KSP Balo' Toraja Garap Komoditi Vanili dan Kopi

Budidaya Tanaman Vanili dan Kopi

JAKARTA, FIN.CO.ID - Salah satu mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Tana Toraja yakni Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Balo’ Toraja tengah mengembangkan potensi sektor riil anggotanya yakni komoditi vanili yang disebut sebagai emas hijau dan juga perkebunan kopi.

Sebagai komoditi unggulan potensi ekspor, KSP Balo’ Toraja bersama LPDB-KUMKM telah melakukan pelatihan budidaya vanili kepada 80 dari 129 anggota petani vanili, yang pada hari Sabtu, 26 November 2022 dilakukan penanaman perdana pada lahan percontohan seluas 3.500 meter persegi.

Tidak sampai disitu, pendampingan yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM untuk memastikan ekosistem usaha hulu ke hilir dapat terbentuk, tidak hanya dibudidaya, perawatan, pengeringan, tapi juga mempertemukan dengan potensial buyer Vanili, UKM pengolah vanili yang ada di Bali.

BACA JUGA: Terapkan Prinsip GRC, LPDB-KUMKM Jaga Kinerja Positif

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, salah satu program LPDB-KUMKM yang diamanatkan adalah melakukan pendampingan baik kepada mitra maupun calon mitra.

"Pendampingan yang dilakukan tidak hanya sekedar untuk dapat mengakses pinjaman atau pembiayaan, tetapi juga bagaimana mengembangkan usaha koperasi maupun anggota, terutama di kegiatan sektor riilnya agar memiliki skala ekonomi yang cukup dan terhubung dari hulu sampai hilir, sehingga terbangun ekosistem usaha yang kontinyu," kata Supomo di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/11/2022).

Menurut Supomo, selain memberikan pembiayaan atau pinjaman, LPDB-KUMKM juga terus bersinergi dengan berbagai pihak guna menumbuhkan ekosistem bisnis koperasi maupun anggotanya, seperti dengan KSP Balo’ Toraja ini, LPDB-KUMKM intensif melakukan pendampingan dan pelatihan kepada petani kopi dan vanili.

"Tentunya kami bekerja sama dengan berbagai pihak, untuk memberikan pelatihan, manajemen produksi mulai dari pembibitan hingga pasca panen, kemudian manajemen pemasaran produk, sehingga ekosistemnya berjalan dengan baik, dan kesejahteraan para anggota juga terbangun, apalagi memiliki produk yang potensi ekspor," kata Supomo.

BACA JUGA: Perkuat Mitigasi Risiko, LPDB-KUMKM Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Dengan 16 Lembaga Penjaminan

Inspektur Jenderal Kementerian Koperasi dan UKM, Heru Berdikariyanto menambahkan, arah kebijakan pengembangan Koperasi dan UMKM tahun 2020-2024 salah satunya adalah modernisasi Koperasi.

"Modernisasi dilakukan antara lain dengan pemanfaatan inovasi teknologi dan juga bisa masuk ke rantai pasok industri. Kementerian Koperasi dan UKM tentu mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh LPDB-KUMKM bersama KSP Balo' Toraja dalam mengembangkan usaha anggota untuk menciptakan ekosistem sektor riilnya," tambah Heru.

Heru berharap, upaya-upaya pendampingan yang sudah dilakukan oleh LPDB-KUMKM  dapat dilakukan lebih luas lagi.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM juga mendorong Koperasi membentuk holding company dengan cara spin off atau pemekaran usaha pada sektor riil anggotanya.

BACA JUGA: Akses Dana Begulir Sejak 2013, KUD Mino Saroyo Rasakan Manfaat Bermitra dengan LPDB-KUMKM

Admin
Penulis