Nasional

INDEF Nilai Rencana Pemerintah Naikan Harga BBM Jadi Alternatif yang Tepat

fin.co.id - 26/08/2022, 16:14 WIB

Ilustrasi - Petugas SPBU mengisi BBM jenis Pertamax ke mobil pembeli. Harga Pertamax sendiri ditetapkan naik mulai hari ini, jumat 1 April 2022 pukul 00.00 WIB. FOTO: Pertamina Patra Niaga

“Kenaikannya tidak boleh besar, nggak mungkin lah misalnya sekarang Rp 7.650 ya 5 persen nya berapa? kalau sampai Rp 10.000 berat lah, berkala saja begitu kan dompet masyarakat bawah kan nggak kayak menengah ke atas begitu ya,” ucapnya.

Dijelaskan Tauhid Ahmad, salah satu alasan kuat pemerintah berencana naikin harga BBM pekan depan adalah beban subsidi yang makin berat.

Untuk itu, dengan mengurangi subsidi energi maka ada solusi lain untuk menyelamatkan masyarakat miskin, yakni pada filosofi subsidi yang benar, yakni tepat sasaran dan jangan lagi pada benda atau barang tetapi kembalikan ke orangnya. 

“Kalau orang kan harus ada di situ, ada asas keadilan siapa yang berhak dia yang diterima gitu, bentuknya jangan bentuk BBM, voucher kemudian cash ke orang yang berhak dan sebagainya,” jelasnya juga.

“Itu yang kemudian uang cash atau apapun ke orang yang berhak begitu jadi nggak ada dual harga, kalau ada dual harga ya pasti penyalahgunaannya cenderung terjadi. Apapun bentuknya solar misalnya kan ada dua harga, ada harga subsidi, ada harga non subsidi. Dia akan semakin tinggi penyelewengan begitu karena ada dua harga yang cukup jauh,” tandasnya. 

Admin
Penulis