Nasional

Waspadai Flu Burung, Kemenkes: Hindari Konsumsi Unggas yang Sakit

fin.co.id - 22/06/2024, 10:04 WIB

Petugas DPKP Kabupaten Tangerang Saat Memeriksa Unggas di Peternakan Ayam

fin.co.id - Kekhawatiran masyarakat terhadap kemunculan flu burung meningkat seiring semakin banyaknya negara yang melaporkan temuan penyakit tersebut terhadap manusia. Sejak 2003 hingga Mei 2024, terdapat 893 kasus flu burung dengan 464 kematian di 23 negara dengan rincian; H5N1 sebanyak 890 kasus dan 463 kematian, H9N2 sebanyak 2 kasus, dan H5N2 sebanyak 1 kasus dan 1 kematian.

Terbaru, WHO mengonfirmasi flu burung dari Avian Influenza H9N2 dilaporkan di Vietnam dan India, sedangkan H5N1 di Australia, dan H5N2 di Meksiko. Begitu pula dengan ASEAN BioDiaspora Virtual Center yang mencatat kasus flu burung dari Avian Influenza H9N1 di Vietnam serta H5N1 di Vietnam dan Kamboja.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes dr Imran Pambudi mengatakan, kasus flu burung di Indonesia terakhir dilaporkan pada 2017 dengan jumlah 200 kasus dan di antaranya 168 kematian. Sehingga, angka kematian (case fatality rat/CFR) sangat tinggi, yakni 84 persen.

“Indonesia melaporkan kasus flu burung terakhir pada 2017 (satu kasus, satu meninggal) di Kabupaten Klungkung, Bali. Hingga kasus terakhir, penularan masih terjadi dari unggas ke manusia,” kata Imran dalam keterangannya, Sabtu 22 Juni 2024.

Baca Juga

Meski begitu, kata dia, upaya pencegahan tetap perlu dilakukan agar tidak terjadi lagi penularan flu burung pada manusia.

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Achmad Farchanny Tri Adryanto mengimbau, agar masyarakat selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS). Terlebih, bagi mereka yang sering bersentuhan dengan unggas, selalu cuci tangan menggunakan sabun setelah berkontak dengan unggas.

“Tidak mengonsumsi unggas dan mamalia yang sakit, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai pada saat kontak dengan unggas atau hewan mamalia sakit atau mati mendadak,” imbuhnya.

Lebih lanjut, di mengimbau masyarakat untuk melaporkan kepada dinas peternakan setempat jika ditemui kematian unggas atau hewan mamalia secara mendadak dalam jumlah yang banyak di lingkungannya.

Untuk diketahui, penularan flu burung pada manusia melalui kontak langsung dengan unggas atau binatang lain yang sakit atau produk unggas yang sakit karena infeksi H5N. Penularan juga bisa melalui makanan, yang mana mengolah produk unggas, mengonsumsi produk unggas mentah atau tidak dimasak dengan sempurna di wilayah yang dicurigai atau dipastikan terdapat hewan atau manusia yang terinfeksi H5N1.

Baca Juga

Mihardi
Penulis
-->