Harga Minyak Dunia Melemah, Penyebabnya Dolar AS Menguat dan Kemunculan Kasus Corona Terbaru

Harga Minyak Dunia Melemah, Penyebabnya Dolar AS Menguat dan Kemunculan Kasus Corona Terbaru

Ilustrasi - Pergerakan harga minyak dunia-Pexels - Pixabay-

American Petroleum Institute (API), kelompok industri, akan mengeluarkan laporan inventarisnya Selasa petang waktu setempat. 

Sehari berselang, Badan Informasi Energi (EIA) AS akan mengeluarkan laporan resminya.

Dolar menguat empat hari berturut-turut ke level tertinggi sejak Mei 2020 terhadap sekeranjang mata uang lainnya. Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

(BACA JUGA:Erick Thohir: Harga Pertamax Seharusnya Rp16.000 Per Liter)

Sebagaimana diketahui, Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE) mengusulkan sanksi baru terhadap Rusia atas pembunuhan warga sipil di Ukraina, termasuk larangan impor batu bara oleh Uni Eropa.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyatakan, larangan impor batu bara akan diikuti oleh minyak dan kemudian gas.

Moskow, yang menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus", mengatakan tuduhan Barat atas kejahatan perang di kota Bucha, Ukraina, adalah "pemalsuan mengerikan" yang ditujukan untuk merendahkan tentara Rusia.

Guna menenangkan harga minyak, negara-negara sekutu Amerika pekan lalu menyetujui pelepasan minyak terkoordinasi dari cadangan strategis untuk kedua kalinya dalam sebulan.

(BACA JUGA:Pertamax Naik Tapi Pertalite Disubsidi, Aktivis 98: Kurang Baik Apa Pak Jokowi)

Direktur Mizuho, Robert Yawger, mengatakan rencana AS untuk melepaskan 180 juta barel minyak dari Cadangan Minyak Strategisnya mempersempit perbedaan antara minyak mentah berjangka saat ini dan yang akan datang.

Kekhawatiran pasokan di beberapa anggota Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya (OPEC Plus), termasuk Irak dan Kazakhstan, juga mendukung harga.

Produksi kondensat minyak dan gas harian anggota OPEC Plus, Rusia, pada awal April merosot 4 persen dari Maret.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: