Harga Minyak Dunia Melemah, Penyebabnya Dolar AS Menguat dan Kemunculan Kasus Corona Terbaru

Harga Minyak Dunia Melemah, Penyebabnya Dolar AS Menguat dan Kemunculan Kasus Corona Terbaru

Ilustrasi - Pergerakan harga minyak dunia-Pexels - Pixabay-

JAKARTA, FIN.CO ID - Harga minyak dunia melemah, Rabu, tertekan penguatan yang terjadi terhadap dolar Amerika. 

Tak hanya itu, pelemahan harga minyak juga disebabkan adanya peningkatan kekhawatiran dunia terhadap kasus virus corona terbaru yang dikhawatirkan bisa melemahkan permintaan. 

(BACA JUGA:Kilau Emas Sedikit Meredup, Kenaikan Imbal Hasil Obligasi Amerika Jadi Penyebab)

Namun demikian, pelemahan harga minyak dunia itu masih diimbangi oleh kekhawatiran pasokan, sebagai imbas dari sanksi baru terhadap Rusia sebagai respon dari isu kejahatan perang yang dilakukan tentara Rusia terhadap warga sipil Ukraina. .

Mengutip data Reuters, pada awal sesi perdagangan, harga minyak sempat melambung lebih dari USD2 per barel.

Hal itu terjadi setelah Menteri Perindustrian Jepang mengatakan Badan Energi Internasional (IEA) masih mendiskusikan pelepasan cadangan minyak terkoordinasi yang menurut banyak trader adalah kesepakatan yang sudah selesai. 

Setelah itu, harga diperdagangkan di kedua sisi tidak berubah hampir sepanjang hari.

(BACA JUGA:Antrian Truk Isi Solar Masih Terjadi, Pengamat Sebut Persoalan Kuota Hingga Disparitas Harga Jadi Penyebab)

Kekhawatiran permintaan meningkat setelah otoritas di importir minyak utama, China, memperpanjang penguncian di Shanghai untuk mencakup semua warganya yang berjumlah 26 juta orang di pusat keuangan itu.

"Pelemahan dolar di awal sesi secara bertahap memberi jalan pada kekuatan dalam memberikan dorongan tambahan di balik ayunan harga minyak hari ini kembali ke sisi negatifnya," ujar Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois, dikutip Rabu 6 April 2022. 

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 89 sen, atau 0,8 persen, menjadi USD106,64 per barel.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), turun USD1,32, atau 1,3 persen menjadi menetap di posisi USD101,96 per barel.

(BACA JUGA:Ngeri, Lagi Terbang di Ketinggian 30 Ribu Kaki, Kaca Pesawat Delta Airlines Tiba-Tiba Pecah)

Harga minyak bisa mendapatkan dukungan setelah setelmen jika perkiraan analis benar dan persediaan minyak mentah AS turun sekitar 2,1 juta barel pekan lalu.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: