Mereka yang Pernah COVID Berisiko Lebih Tinggi Kena Penyakit Jantung atau Paru-paru

Mereka yang Pernah COVID Berisiko Lebih Tinggi Kena Penyakit Jantung atau Paru-paru

Hobi Makan Cemilan Manis? Waspada Bisa Sebabkan Penyakit Jantung--Pixabay/Pexels

JAKARTA, FIN.CO.ID - Beberapa gejala yang ditunjukan orang kala positif COVID, adalah batuk-batuk dan kehilangan indera pengecapan.

Ketika dua hal di atas itu hilang, maka wajar saja jika orang merasa lega, dan bahwa dirinya telah pulih dari COVID.

Namun menurut ahli, paparan corona yang sebelumnya menyebabkan Anda sakit itu, meninggalkan efek jangka panjang.

(BACA JUGA:Makin Banyak Orang Muda Kena Stroke, Padahal Baru 20an Tahun)

Efek yang dimaksud adalah risiko penyakit jantung di kemudian hari.

Menurut ahli, via The Sun, mereka yang pernah kena COVID , punya risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, ketimbang mereka yang tidak pernah sama sekali terkena.

Temuan ini berdasarkan data dari 153 ribu orang di AS, yang dinyatakan sembuh dari COVID, kebanyakan dari mereka adalah pria.

Dari situ, diketahui bahwa para penyintas COVID, melaporkan beberapa masalah pada jantung mereka, yang sebelumnya tidak pernah dikeluhkan sebelum terpapar corona.

Ada pun berikut ini temuan para ahli, terkait efek paparan corona kepada jantung manusia yang ditemukan dalam studi tersebut:

•    Gagal jantung: 12 dari 100 ribu kasus
•    Masalah pada irama jantung (atrial fibrillation): 11 kasus
•    Pembekuan darah: 10 kasus
•    Penyakit jantung koroner: 5 kasus
•    Serangan jantung: 3 kasus

Menurut para ahli, masalah jantung yang muncul pada mereka eks pasien COVID, juga ditemukan pada mereka yang sembuh tanpa perawatan RS atau isoman.

Masalah jantung sendiri merupakan salah satu efek dari COVID berkepanjangan, di mana gejala tak kunjung hilang, meski dalam hitungan bulan, bahkan tahunan.

Namun memang diakui, semakin parah kondisinya kala COVID dulu, maka semakin tinggi risiko mereka bermasalah dengan jantungnya di kemudian hari.

Jika mereka yang pernah kena COVID hanya dua kali lipat, berpotensi alami emboli paru, mereka yang harus di rawat di ICU, 21 kali lipat lebih berpotensi bermasalah dengan paru-parunya.

Emboli paru adalah kondisi di mana darah beku, mengalir menuju area lain pada tubuh, seperti dari kaki menuju paru-paru. Kondisi ini punya potensi fatal.

Karena studi ini dirilis sebelum vaksin COVID tersedia, para ahli juga menambahkan, konklusi dari temuan ini bisa saja berubah, lataran kini manusia sudah terlindungi oleh vaksin COVID.

 


DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: