Gangguan Pasokan Global Membayangi, Harga Minyak Lampaui USD 105 Per Barrel

Gangguan Pasokan Global Membayangi, Harga Minyak Lampaui USD 105 Per Barrel

Harga minyak Brent dan WTI melejit, tertinggi sejak 2008-pexels-pixabay-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga minyak melonjak, Kamis, dengan Brent melampaui USD105 untuk kali pertama sejak 2014 sebelum menyusut, setelah serangan Rusia di Ukraina memperburuk kekhawatiran tentang gangguan pasokan energi global.

Rusia melancarkan invasi habis-habisan ke Ukraina melalui darat, udara dan laut dalam serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden meluncurkan sanksi baru yang keras terhadap Rusia, memberlakukan langkah-langkah untuk menghambat kemampuannya guna melakukan bisnis dalam mata uang utama dunia bersama dengan sanksi terhadap perbankan dan perusahaan "pelat merah" negara itu.

(BACA JUGA:Serangan Rusia ke Ukraina Bikin Harga Emas Meroket ke Level Tertinggi Sejak 1,5 Tahun)

Inggris mengumumkan langkah-langkah baru yang menargetkan bank, anggota  inner circle  Putin dan orang-orang yang sangat kaya yang menikmati gaya hidup London yang mewah. 

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa Barat harus mengakhiri ketergantungannya pada minyak dan gas Rusia.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan global, ditutup melesat USD2,24, atau 2,3 persen, menjadi USD99,08 per barel, setelah menyentuh level tertinggi di USD105,79 per barrel. 

(BACA JUGA:Lagi, Erick Thohir Bakal Bubarkan 8 BUMN, Salah Satunya Merpati)

Sementara itu, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menguat 71 sen, atau 0,8 persen, menjadi USD92,81 per barrel, setelah sebelumnya meroket menjadi USD100,54 per barrel.  

Demikian mengutip laporan  Reuters,  di New York, Kamis 24 Februari 2022 atau Jumat 25 Februari 2022 pagi WIB.

Brent dan WTI masing-masing menembus level tertinggi sejak Agustus dan Juli 2014.

(BACA JUGA:Siap-Siap, Tarif Tol Bali Mandara Naik Per Tanggal 26 Februari 2022 Pukul 24.00 WITA )

Kemudian di sesi tersebut, harga menyusut setelah Biden mengatakan Amerika Serikat bekerja sama dengan negara lain dalam pelepasan gabungan minyak tambahan dari cadangan minyak mentah strategis global.

Berita seputar pelepasan cadangan minyak "memiliki dampak psikologis, tetapi apakah ada dampak nyata, akan memakan waktu beberapa minggu untuk bisa dilihat," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugr

Tentang Penulis

Sumber: reuters