Covid-19 Meningkat Lagi, Evaluasi PTM, DPR: Niat Baik Jangan Sampai Membahayakan

 Covid-19 Meningkat Lagi, Evaluasi PTM, DPR: Niat Baik Jangan Sampai Membahayakan

Pemerintah Kota Bekasi bakal melakukan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) menjelang diberlakukannya PTM 100 persen.--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kasus terkonfirmasi Covid-19 kembali meningkat. Kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) harus dievaluasi.

Berdasarkan data pemerintah, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia per Rabu, 19 Januari 2022 bertambah 1.745 orang. 

Anggota Komisi X DPR, Sukawijaya (Yoyok Sukawi) meminta pemerintah mengevaluasi pelaksanaan PTM.

(BACA JUGA:PTM 100 Persen Dikritik Usai Guru-Siswa Terpapar COVID-19, PGRI: Kebijakan yang Tergesa-gesa)

Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19. Terlebih ditemukan sejulam klaster baru di sekolah.

"Evaluasi mingguan atau harian harus dilaksanakan supaya institusi pendidikan tidak menjadi klaster penyebaran COVID-19," katanya dalam keterangannya, Kamis, 20 januari 2022.

Pemerintah baik pusat maupun daerah harus melakukan evaluasi rutin, terlebih COVID-19 varian Omicron sudah masuk Indonesia.

(BACA JUGA:PTM 100 Persen di Jabodetabek Minta Dikaji Ulang)

"Pemerintah harus mengantisipasi sejak dini bahaya penyebaran COVID-19 di lingkup sekolah atau perguruan tinggi," ujarnya.

Dikatakannya, digelarnya PTM bertujuan baik. Agar tidak terjadi loss learning, mengingat pembelajaran jarak jauh sudah dilakukan sejak awal pandemi.

"Niatan sekolah itu niat yang mulia, jangan sampai niatan tersebut menjadi bahaya kalau evaluasi berkaitan dengan penyebaran COVID-19 tidak dilakukan," lanjutnya. 

Dia pun meminta agar sekolah atau kampus tegas terhadap siswanya yang sedang tidak sehat. Dan siswa juga harus menjalankan protokol kesehatan.

"Protokol kesehatan juga jangan abai walaupun komponen di sekolah sudah vaksin," ujarnya.

Sebelumnya, anggota Komisi X DPR Sofyan Tan juga menyebut di sejumlah sekolah di Jakarta ditemukan 72 kasus Covid-19. Sebanyak 67 kasus di antaranya merupakan peserta didik, dua dari tenaga kependidikan dan tiga tenaga pendidik. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahy

Tentang Penulis

Sumber: