News

Hari Pertama, Penyaluran Beras Bermasalah

fin.co.id - 2020-09-26 15:00:04 WIB

SLAWI – Hari pertama penyaluran bantuan sosial beras (BSB) untuk keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Tegal bermasalah. Mestinya, tiga kecamatan yang tediri dari Kecamatan Slawi, Kramat dan Balapulang, penyalurannya hari Jumat (25/9). Namun, karena disinyalir ada kendala pada armada, pengirimannya terpaksa pendistribusian diundur.Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tegal Nurhayati, saat dihubungi, Jumat sore (25/9). Dia menjelaskan, BSB untuk KPM PKH ini merupakan program dari Kementerian Sosial. Dimana Kemensos menunjuk PT Dosni Roha Logistik (DNR) sebagai penyalur bantuan sosial beras kepada KPM. Sedangkan Bulog, sebagai penyedia komoditi.Sejauh ini, lanjut dia, Dinas Sosial Kabupaten Tegal dan Bulog setempat sudah melakukan segala perintah dari Kemensos sesuai aturan. Mulai dari pendataan KPM, mengumpulkan KPM di balai desa hingga menyediakan komoditi berasnya.

BACA JUGA:  Usai Celana Dalam, Kini Bra Dinar Candy Ditawar dengan Harga Super Fantastis

Namun, saat pelaksanaan berlangsung, ternyata PT DNR kewalahan saat melakukan pendistribusian. ”Seharusnya hari ini (kemarin) jadwalnya tiga kecamatan. Tapi, DNR tidak bisa merealisasikan pendistribusian di tiga kecamatan itu,” ujarnya seperti dikutip dari Radar Tegal (Fajar Indonesia Network Grup).Menurut Nurhayati, terpaksa 17 desa di wilayah Kecamatan Kramat diundur jadwal pendistribusiannya. Begitu pula beberapa desa di Kecamatan Slawi dan Balapulang juga diundur. Dia menyebut, pendistribusian mengalami kendala karena jumlah armada tidak sesuai dengan kebutuhan. Mestinya, armada sekitar 60 unit truk. Namun, PT DNR hanya memfasilitasi 15 truk. ”Itu saja digabung dengan Kota Tegal,” keluhnya.

BACA JUGA:  Brantas Abipraya Percantik Labuan Bajo, Bakal Jadi Waterfront City

Padahal, lanjut Nurhayati, pihaknya sudah mewanti-wanti kepada PT DNR agar penyalurannya tidak bermasalah. Dirinya tidak ingin kejadian di Banyumas dan Brebes, terulang di Kabupaten Tegal. Namun, PT DNR sepertinya tidak menggubris aspirasinya itu. Dengan demikian, kejadian itu pun terulang kembali yang mengakibatkan konflik di KPM. ”Kasihan warga (KPM), mereka sudah menunggu sejak jam sembilan pagi (pukul 09.00, red) sampai jam dua siang (pukul 14.00), tapi berasnya tidak datang,” ucapnya.Masalah tidak sampainya beras ke warga itu diakui pihak pedesaan. Salah satunya di Desa Tanjungharja, Kecamatan Kramat. Kepala Desa Tanjungharja Sadudin mengaku bahwa wargany sudah berkumpul di balai desa sampai pukul 14.30. Namun, karena berasnya tidak datang, pihaknya kemudian meinta kepada warganya untuk kembali ke rumah masing-masing. ”Beras yang akan diterima per wara atau KPM itu sejumlah 30 kilogram. Tapi karena berasnya tidak datang warga kami suruh pulang. Rencana beras kapan akan dikirim ulang, kami belum tahu,” ungkapnya.Terpisah, Kepala Sub Divre Bulog Pekalongan Ari Apriansyah membenarkan jika penyaluran BSB untuk KPM PKH mengalami kendala. Namun, pihaknya tidak tahu secara detail permasalahan tersebut. ”Pada prinsipnya, kami hanya menyediakan komoditi. Sedangkan penyalurannya dilakukan oleh pihak ketiga,” tukasnya.Sementara itu, TA Pendamping PKH Kabupaten Tegal Mamun saat dihubungi menjelaskan bahwa pendamping PKH tugasnya hanya mendampingi para PKH. Soal penyaluran beras bantuan dari Kemensos ini bukan menjadi kewenangannya. ”Yang kami tahu penyaluran sudah terjadwal dan dilakukan pihak ketiga. Kami juga sudah koordinasi dengan para koordinator pendamping PKH kecamatan untuk mensosialisasikan program tersebut ke KPM PKH,” ujarnya. (yer/fat)

Admin
Penulis