Ekonomi

Lagi-lagi The Fed

fin.co.id - 17/06/2024, 15:28 WIB

Ilustrasi - Kantor The Fed - pexels-kelly-l

Oleh: Tim Redaktur Ekonomi fin.co.id

Penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Sentral Amerika, Federal Reserve atau The Fed, masih jadi skenario perekonomian yang mungkin terjadi. Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed itu mempengaruhi banyak hal di dunia, termasuk di Indonesia.

Sedikit flashback untuk akhir pekan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan kemarin, Jumat 15 Juni 2024, menutup sesi dengan pelemahan sebesar 1,42 persen ke level 6.735. Nilai tersebut turun tajam dibanding sesi penutupan akhir pekan sebelumnya di posisi 6.898.

Investor asing juga membukukan arus keluar ekuitas senilai USD8 juta dalam seminggu terakhir.

Baca Juga

Fin.co.id mencatat sejumlah peristiwa yang mempengaruhi pergerakan dari indeks saham, baik di Indonesia maupun di luar negeri, sebagai berikut:

  1. Federal Reserve mempertahankan kisaran target fed fund rate tetap pada 5,25%-5,50% pada rapat ketujuh berturut-turut pada Juni 2024, sesuai ekspektasi. Para pembuat kebijakan tidak memperkirakan kapan akan menurunkan suku bunga, hingga mereka memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak berkelanjutan menuju 2%.
  2. Ekonomi Inggris stagnan pada April 2024, setelah naik 0,4% pada Maret, sesuai ekspektasi. Ini adalah kinerja terlemah dalam empat bulan, karena penurunan output industri dan konstruksi mengimbangi kenaikan jasa.
  3. Tingkat inflasi tahunan China berada pada 0,3% pada Mei 2024, bertahan stabil untuk bulan kedua berturut-turut meskipun gagal memenuhi perkiraan pasar sebesar 0,4%. Ini adalah bulan keempat berturut-turut inflasi konsumen, yang menandakan pemulihan berkelanjutan dalam permintaan domestik.
  4. Bank of Japan dengan suara bulat mempertahankan suku bunga jangka pendek utamanya di kisaran 0% hingga 0,1% pada rapat Juni, seperti yang diharapkan secara luas, setelah menaikkan suku bunga pertama sejak 2007 dan mengakhiri delapan tahun suku bunga negatif pada Maret lalu.
  5. Indeks kepercayaan bisnis NAB Australia turun menjadi -3 pada Mei 2024 dari revisi naik menjadi 2 pada April lalu , level terendah dalam enam bulan dan berubah negatif untuk pertama kalinya sejak November lalu. Data terbaru menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi yang lesu pada Q1 berlanjut hingga Q2..
  6. Keyakinan konsumen Indonesia turun menjadi 125,2 pada Mei 2024 dari puncak 11 bulan pada April lalu sebesar 127,7, lebih rednah dari eskspektasi 128.

Ekonomi Dunia Menanti Keputusan The Fed: Antara Penurunan Suku Bunga dan Kekhawatiran Resesi

Ilustrasi grafik perekonomian dunia (pexels-tima-miroshnichenko)

Baca Juga

Hal-hal yang menjadi sorotan sepekan terakhir

  1. fin mencatat pada pekan ini IHSG ditutup lebih rendah dari pekan sebelumnya, terutama didorong oleh penurunan tajam pada sektor Teknologi dan Industri, yang masing-masing berkontribusi -5,32% dan -4,89% terhadap indeks.
  2. fin juga melihat, sebagian besar fokus pasar global sepekan terakhir ini tetap pada data inflasi AS serta rapat FOMC yang berlangsung setelahnya. Sementara itu inflasi AS pada Mei lalu lebih rendah dari ekspektasi;inflasi utama(3,3% YoY, 0% MoM) serta inflasi Inti (3,4% YoY, 0,2% MoM), yang merupakan panduan bahwa The Fed akan lebih hawkish dari yang diharapkan.
  3. Selain itu, China mengalami tingkat inflasi tahunan yang tidak berubah meskipun pada tingkat yang relatif rendah.
  4. Panduan rapat FOMC terbaru menunjukkan penurunan suku bunga yang lebih sedikit dari yang diharapkan pasar untuk tahun ini, meskipun data inflasi menggembirakan pada bulan Mei.
  5. Pasar sendiri diyakini masih mengharapkan dua penurunan suku bunga tahun ini, yang diperkirakan terjadi pada bulan November dan Desember.
  6. Sementara itu, The Fed juga menaikkan ekspektasi inflasi PCE AS untuk tahun 2024 dan 2025 masing-masing menjadi 2,8% dan 2,3%, karena tren inflasi masih tampak tinggi secara terus-menerus.

Lalu, seperti apa pergerakan IHSG sepekan kedepan? Tampaknya kondisi Indeks belum banyak yang berubah. Hal itu lagi-lagi didasari oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. (*)

Sigit Nugroho
Penulis
-->