Gagal SBMPTN, Lulus Jalur Hafiz

Gagal SBMPTN, Lulus Jalur Hafiz

MAKASSAR — Andi Nurul Fadhila Abrar hampir putus asa. Tekad berkuliah di Fakultas Kedokteran nyaris tak terwujud. Pada penerimaan mahasiswa baru 2020 lalu, ia sempat mendaftar melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM). Sayangnya, keberuntungan belum berpihak kepadanya. Tidak lulus. “Di situ saya sudah pasrah sekali juga. Mungkin memang tidak bisa diterima di Fakultas Kedokteran,” kenang alumni Pesantren Ummul Mukminin Makassar itu, Selasa, 5 Januari. Namun, kala itu juga tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri kedua orang tua Dhila. Ia disarankan mendaftar melalui jalur mandiri di UINAM. Terkhusus untuk jalur hafiz. “Dia tahu saya dari pesantren. Jadi bilang ki berapa jus kita hafal. Terus bilang paceku (bapakku) alhamudlillah hatam anakku. Terus bilangmi cobaki daftar jalur mandirinya,” tuturnya. Dhila pun tak berpikir panjang. Saran tersebut ia terima. Proses seleksi diikuti, mulai dari tes tulis. Setelah lulus, ia ikut lagi tes hafiz. Sekira satu jam dites terkait hafalan Al-Qur’an-nya. Lalu, dua hari kemudian dinyatakan lulus. “Kalau jalur mandiri kan bayar Rp250 juta. Terus SPP Rp27 juta. Tetapi kalau misalnya menghafal Al-Qur’an semuanya digratiskan. Alhamdulillah saya dinyatakan lulus,” papar perempuan hobi baca novel ini sepert dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup). Gadis kelahiran 5 Mei 2002 silam ini mendapat beasiswa dari UINAM selama tujuh semester untuk Pendidikan Dokter dan empat semester untuk Profesi Dokter. Sejak kecil, Dhila memang ingin sekali menjadi dokter. Semua keluarganya juga mendukung. “Mungkin kalau tidak diterima tahun 2020 masuk FK, saya nganggur dahulu, karena saya sangat ingin masuk FK,” sambungnya.(ism/dni)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: