Pawai Ogoh-Ogoh, Ini Arti dan Maknanya

Pawai Ogoh-Ogoh, Ini Arti dan Maknanya

Pawai ogoh-ogoh. Sumber foto: pinterest--

FIN.CO.ID – Pawai Ogoh-Ogoh Bali 2024 menjadi momen yang dinantikan oleh masyarakat, baik lokal maupun internasional.

Momen ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga melestarikan budaya masyarakat Pulau Dewata yang dilakukan secara turun-temurun.

Seperti diketahui, pawai ogoh-ogoh berlangsung sehari sebelum perayaan Nyepi. Jadi pada tahun ini, jatuh pada 10 Maret, sementara Hari Raya Nyepi 11 Maret.  

Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengumumkan pawai ini diselenggarakan di Perempatan Catur Muka, Denpasar.

Mengutip laman resmi Pemerintah Provinsi Bali, ogoh-ogoh merupakan salah satu tradisi masyarakat Bali dalam rangka menyambut perayaan Nyepi. Kata ogoh-ogoh berasal dari bahasa Bali "ogah-ogah" yang berarti sesuatu yang diguncang.

BACA JUGA:

Ogoh-ogoh digambarkan sebagai elemen  negatif, sifat buruk, dan kejahatan dalam kehidupan manusia yang harus dihilangkan atau dimusnahkan untuk membawa kembali elemen baik sebelum menyambut Hari Raya Suci Nyepi.  Ogoh-ogoh akan didoakan oleh pemuka agama sebelum diarak keliling desa.

Puncak dari pawai yang diadakan dari sore hingga malam hari tersebut adalah pembakaran ogoh-ogoh yang bertujuan menghilangkan energi negatif dari Bhuta Kala.  Pembakaran atau Nyomnya Kala ini juga melambangkan manusia yang insyaf akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dahsyat.

Untuk diketahui, Bhuta Kala merupakan istilah untuk merepresentasikan kekuatan alam semesta (Bhu) dan waktu (Kala) yang besar dan tak terbantahkan. Karena inilah  Bhuta Kala sering disimbolkan dengan sosok raksasa.

Rangkaian Acara Ogoh-ogoh

Tradisi pawai ogoh-ogoh dalam budaya Bali terdiri dari beberapa tahapan. Dirangkum dari  berbagai sumber, berikut rangkaiannya:

1. Melasti

Melasti menjadi langkah awal yang sangat penting dalam perayaan ogoh-ogoh. Melalui upacara ini, umat Hindu membersihkan diri secara spiritual. Ritual pembersihan bertujuan untuk menyucikan roh dan menyiapkan diri menuju upacara ogoh-ogoh yang sarat makna.

2. Tawur Kesanga

Tawur Kesanga dilaksanakan sehari sebelum ibadah Nyepi. Upacara ini dilakukan dengan berdoa, menyiapkan sajian spesial, dan sembahyang tilem.

Tawur Kesanga menjadi momen sakral dalam menyambut Nyepi. Momen ini dapat dimanfaatkan umat Hindu untuk merenung dan mempersiapkan diri secara spiritual.

3. Pawai Ogoh-Ogoh

Puncak perayaan terjadi dalam Pawai Ogoh-Ogoh. Boneka raksasa diarak sebelum akhirnya dibakar pada saat senja. Proses pembakaran ogoh-ogoh memiliki makna mendalam, yakni mengusir roh jahat sebelum memasuki ibadah Nyepi.

4. Catur Brata Penyepian

Tahapan keempat yakni Catur Brata Penyepian atau ibadah Nyepi, mengajarkan umat Hindu untuk menahan diri dari empat hal: tidak menyalakan api, tidak berpergian, tidak bersenang-senang, dan tidak bekerja. Hal ini diyakini sebagai momen refleksi dan penyucian diri.

5. Ngembak Geni

Tahapan terakhir, Ngembak Geni, menyimbolkan pemulihan setelah ibadah Nyepi. Umat Hindu dapat kembali menjalani aktivitas yang sebelumnya dilarang. Tahapan ini merupakan akhir dari serangkaian perayaan ogoh-ogoh.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Eko Nugros

Tentang Penulis

Sumber: