Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Ilustrasi - Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali--

FIN.CO.ID - Kaum menial dan gen Z semakin sulit memiliki hunian di Bali akibat laju peningkatan upah minimum kerja yang berada jauh di bawah kenaikan harga properti di pulau tersebut. Untuk itu, perbankan menawarkan opsi kredit bebas pembayaran pokok selama dua tahun, yang dinilai dapat dijangkau kaum muda di Pulau Dewata ini.

DRM Business Kantor Wilayah 3 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Carly Tambunan mengatakan tren kenaikan harga properti di Kota Denpasar dan Badung rata-rata di atas 20% per tahun. Menurutnya, harga rata-rata rumah di Kota Denpasar pada 2024 senilai Rp 863 juta dan Rp 900 juta di Kabupaten Badung.

"Kami memiliki produk KPR [Kredit Pemilikan Rumah] Gaess dengan skema hanya membayar bunga kredit selama dua tahun. Skema ini akan mempermudah milenial dan Gen Z yang baru menikah atau menjadi sandwich generation untuk membeli rumah," ujar Carly dalam acara Journalist Convocation ‘Harga Properti Selangit, Emang Boleh Semahal itu?’ di Gong Restaurant, Sanur, Denpasar Selatan, Jumat (26/4).

Kendati harga rumah mendaki, berdasarkan catatan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, kredit kepemilikan rumah (KPR) komersial pada 2021 tetap melesat 39,92 persen menjadi Rp 135,69 miliar dan trennya terus menanjak hingga 2023 mencapai Rp227,57 miliar atau naik 24,12% 5 yoy. Kemudian, per kuartal I 2024, penyaluran KPR BTN tercatat Rp 61,56 miliar.

Adapun, harga rumah di Kota Denpasar menjadi yang tertinggi secara tahunan dibandingkan kabupaten/kota se-Indonesia. Kenaikannya mencapai 20,1 persen jelang akhir 2023 lalu berdasarkan Flash Report Rumah123.com.

Hasil studi terbaru juga masih menunjukkan sepanjang kuartal I 2024, Denpasar menjadi salah satu wilayah paling konsisten dalam pertumbuhan harga hunian, selain Bogor. Denpasar mencatat selisih pertumbuhan harga di atas laju inflasi tahunan sebesar 10,2 persen.

Pengamat Properti dari Brighton Garry Sugiarto Dharma B mengajak gen Z dan milenial untuk menyisihkan dana untuk KPR sekalipun harganya meningkat. “Sebab, kenaikan harga rumah mampu menutup bunga yang dibayarkan untuk kredit rumah,” imbuh dia.

Agus Helly, Perencana Keuangan dari Lintar Financial, menyarankan gen Z dan milenial yang akan mengajukan KPR untuk menetapkan tujuan. Apakah kebutuhan atau keinginan. Kemudian, melakukan perencanaan anggaran.

“Cari tahu kebutuhannya apakah beli atau sewa. Jika memungkinkan, bisa memanfaatkan dukungan dari pemerintah, seperti subsidi,” tutur Agus.

Selanjutnya, gen Z dan milenial juga bisa mempertimbangkan opsi kolaborasi dengan pasangan bagi mereka yang merencanakan menikah atau berumah tangga. Apabila masih belum mencukupi, maka mereka bisa meningkatkan keahliannya untuk mencari tambahan pendapatan.

"Kalau rumah menjadi kebutuhan, milenial atau gen Z bisa menabung lebih dulu untuk uang muka sehingga mengurangi cicilan. Bisa juga memilih KPR Gaess tadi yang menawarkan opsi bayar bunga selama dua tahun sehingga meringankan cicilan di awal,” tandasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Admin

Tentang Penulis

Sumber: