Ketum PBNU Desak Israel Buka Akses Masjid Al-Aqsa bagi Muslim Selama Ramadan

Ketum PBNU Desak Israel Buka Akses Masjid Al-Aqsa bagi Muslim Selama Ramadan

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).-FIN/Antara-

FIN.CO.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyoroti tragedi kemanusiaan yang terus memburuk di Palestina, terutama di Gaza dan Tepi Barat. Dia mendesak agar Israel membuka Masjid Al-Aqsa untuk umat Islam yang ingin beribadah selama Bulan Ramadan 1445 Hijriah.

"Kami juga meminta dengan sungguh-sungguh pada penguasa Israel agar membuka akses Masjidil Aqsa untuk beribadah selama Ramadan ini. Karena sudah beberapa waktu ini Masjidil Aqsa ditutup aksesnya dari umat Islam yang ingin beribadah ke sana," kata Gus Yahya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu 9 Maret 2024.

BACA JUGA:

Dia mengatakan, situasi masih sangat sulit dengan suara masyarakat internasional yang diabaikan oleh pihak yang terlibat dalam tragedi itu.

"Kami khawatir malapetaka yang sedang berlangsung cenderung menjadi status quo, karena semua suara masyarakat internasional sama sekali tidak didengar dan diabaikan oleh mereka yang terlibat di dalam bencana Palestina ini," katanya.

Maka itu, Gus Yahya mengimbau, komunitas internasional, termasuk pemerintah Indonesia, untuk terus mengambil inisiatif diplomatik internasional dan kebijakan-kebijakan yang tegas.

"Inisiatif berupa manuver-manuver diplomatik internasional, atau kebijakan-kebijakan yang decisive (tegas) dan dilaksanakan secara deliberate (hati-hati) secara sungguh-sungguh di lapangan untuk berupaya terus membongkar kebekuan bencana yang sekarang sedang berlangsung," tuturnya.

Dia mengingatkan, apabila kebrutalan terus dilakukan di Palestina dapat memicu dinamika yang membahayakan stabilitas dan keamanan global.

"Karena segala prinsip-prinsip hukum internasional dilanggar dan dengan ngotot dilindungi, dibiarkan untuk terus berlangsung dan bisa membuat putus asa seluruh masyarakat internasional atas tatanan internasional yang berdasarkan aturan-aturan yang sudah disepakati," katanya.

Untuk itu, ia menuntut kepada aktor-aktor global agar segera menghentikan kekejaman yang terjadi di Gaza dan Palestina. Kemudian, kata dia, kembali kepada konsensus internasional yang telah disepakati.

Menurutnya, pengabaian terhadap konsensus ini dapat mengguncangkan keyakinan masyarakat internasional pada tatanan internasional yang berdasarkan aturan.

"Kami juga menuntut kepada aktor-aktor global untuk segera menghentikan atrocities (kekejaman), menghentikan malapetaka yang sekarang sedang berlangsung di Gaza dan Palestina, serta kembali kepada hukum dan konsensus-konsensus internasional yang sudah ada," pungkasnya.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mihardi

Tentang Penulis

Sumber: