Ini Cara Negara Anggota Uni Eropa Cegah Islamofobia dan Antisemitisme

Ini Cara Negara Anggota Uni Eropa Cegah Islamofobia dan Antisemitisme

Ilustrasi Islamofobia--

FIN.CO.ID - Negara-negara anggota Uni Eropa (EU) didesak mengambil tindakan dan menetapkan strategi nasional untuk mencegah Islamofobia dan antisemitisme.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden Komisi Eropa dan Komisioner urusan mempromosikan Cara Hidup Eropa, Margaritis Schinas. Dia menyoroti pentingnya menangani persoalan tersebut.

Tujuannya demi melindungi masyarakat Muslim dan Yahudi di Eropa dari serangan atas motif kebencian.

"Sinagoge-sinagoge dilempari bom molotov, tempat tinggal dengan lambang Bintang Daud dicoret-coret, dan toko milik orang Yahudi dirusak. Demikian pula, masjid-masjid dan rumah-rumah dirusak dengan dicoret lambang swastika dan ejekan anti-Muslim, dan ada pula upaya menyerang masjid saat waktu ibadah," ucapnya.

BACA JUGA:

Di samping serangan fisik, seruan untuk membunuh orang Muslim dan Yahudi, mendeportasi imigran Muslim, serta memperkosa wanita Muslim juga marak muncul di dunia maya.

"Hal-hal tersebut amat tidak dapat diterima," katanya. Dia menegaskan kembali komitmen Komisi Eropa dalam menangani masalah itu.

Schinas juga menyoroti pembahasan masalah tersebut dilakukan pada waktu yang tepat di tengah meningkatnya ujaran kebencian dan kejahatan terhadap masyarakat Muslim dan Yahudi di Eropa.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib menegaskan pentingnya dialog antar kelompok masyarakat untuk memerangi rasisme dan kebencian berdasarkan golongan.

Lahbib juga mengumumkan Panel Warga Eropa dalam Memerangi Kebencian, yang direncanakan digelar pada semester pertama 2024 untuk mendorong dialog antar golongan dan kerja sama dalam menangani masalah tersebut.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: