Kelompok Islamofobia Denmark Bakar Alquran di Depan Kantor Dubes Turki dan Mesir

Kelompok Islamofobia Denmark Bakar Alquran di Depan Kantor Dubes Turki dan Mesir

Ilustrasi Alquran.-EmAji-Pixabay

Sekelompok kecil Islamofobia Denmark melakukan unjuk rasa dan membakar kitab suci Alquran di depan kedutaan Besar Turki dan Mesir di Ibu Kota Kopenhagen, Denmark pada Selasa 25 Juni 2023.

Pengunjuk rasa sayap kanan ultra-nasionalis yang disebut sebagai Patriot Denmark ini membakar salinan Alquran setelah minggu lalu sebelumnya juga membakar Alquran di Kedutaan Irak di kota tersebut. 

Pemerintah Turki mengatakan sangat mengutuk dan disebut sebagai serangan tercela terhadap Al-Qur'an. Turki meminta Denmark untuk mengambil tindakan untuk mencegah kejahatan kebencian terhadap Islam ini.

Sementara Kementerian luar negeri Mesir pada hari Selasa kemarin memanggil duta besar Swedia untuk mengutuk penodaan Alquran tersebut.

Pemerintah Denmark juga mengakui  mengutuk pembakaran itu yang dinilai sebagai tindakan provokatif dan memalukan. Namum otoritas mengatakan tidak memiliki kekuatan untuk memblokir demonstran tanpa kekerasan.

BACA JUGA:

Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen mengatakan, pihaknya telah melakukan panggilan telepon yang konstruktif dari pihak Irak mengenai hubungan bilateral kedua negara setelah pembakaran Alquran tersebut.

“Kecaman DK berulang kali atas tindakan memalukan yang dilakukan oleh segelintir orang ini. Ditekankan bahwa semua protes harus tetap damai,” tulisnya di X, jejaring sosial yang sebelumnya bernama Twitter.

Profesor hukum Universitas Kopenhagen Trine Baumbach mengatakan, pembakaran Alquran dalam aksi ujuk rasan merupakan kebebasan berbicara yang telah diperluas oleh pemerintah.

BACA JUGA:

“Orang-orang mendapat manfaat dari kebebasan berbicara yang diperluas ketika mereka berdemonstrasi,” katanya.

“Itu tidak hanya mencakup ekspresi verbal. Orang bisa mengekspresikan diri dengan berbagai cara, seperti melalui pembakaran barang.”

Pada Idul Adha kemarin, aksi pembakaran Alquran juga dilakukan di depan Masjid di Swedia, tepat saat umat Islam sedang melakukan salat Idul Adha 1444 Hijriah. Pembakaran Alquran itu mendapat bekingan dari aparat kemanan yang dianggap sebagai kebebasan berpendapat di depan umum. (*)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: