Nyamuk Wolbachia Bawa Virus LGBT? Ini Kata Kemenkes

Nyamuk Wolbachia Bawa Virus LGBT? Ini Kata Kemenkes

Nyamuk Wolbachia, Image: Anuj / Pexels--

 "Di Sleman dan Bantul, Yogyakarta, kami ambil sampel darah, karena kalau ada virus masuk ke dalam tubuh, kan tubuh otomatis membentuk antibodi. Dari sekian banyak sampel darah warga yang kami ambil, tidak ada satu pun yang ditemukan ada antibodi melawan Wolbachia di dalam tubuhnya," ujar Andono.

Andono mengemukakan, penerapan nyamuk ber-Wolbachia ini lebih tepat dilakukan di kota-kota padat penduduk, karena nyamuk juga memiliki batas terbang.

Ia juga memaparkan, berdasarkan hasil studi yang dilihat dari jurnal medis Inggris, efektifitas penerapan nyamuk ber-Wolbachia di suatu komunitas masyarakat dapat mengurangi insiden kasus demam berdarah dengue (DBD) sebesar 77 persen, sekaligus mengurangi kapasitas rawat inap di rumah sakit akibat DBD sebesar 86 persen.

"Bahkan di Niteroi, Brazil, juga sudah berhasil menurunkan kasus chikungunya secara bermakna sebesar 56 persen, juga mengurangi risiko akibat virus zika sebesar 37 persen," ungkapnya. (*) 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: