Ormas Manguni Minahasa dan Ormas Keagamaan Gelar Deklarasi Damai Pascakonflik, Ini Poin-Poin Kesepakatan

Ormas Manguni Minahasa dan Ormas Keagamaan Gelar Deklarasi Damai Pascakonflik, Ini Poin-Poin Kesepakatan

Deklarasi damai ormas adat dan keagamaan--Dok humas Polda Sulut

Keempat, bersama menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Kota Bitung.

Di penghujung kegiatan dilakukan doa bersama lintas agama masing-masing oleh pemuka agama Islam, Kristen, Hindu dan Konghucu.

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto mengatakan tujuan deklarasi damai ini adalah untuk menghasilkan sebuah komitmen bersama-sama seluruh masyarakat yang ada di Kota Bitung untuk sepakat dengan beberapa hal yang sudah disampaikan atau dideklarasikan.

"Antara lain patuh hukum, menyesuaikan dan mengembalikan situasi di wilayah ini semaksimal, secepat mungkin sehingga masyarakat bisa beraktivitas, bisa menjalankan kegiatannya dengan baik. Tentunya dengan pelaksanaan deklarasi damai ini, saya harap semuanya sudah selesai, tidak ada lagi hal-hal kecil yang kemudian muncul di antara para pihak tersebut," kata Kapolda usai kegiatan itu.

Pihaknya berharap khususnya kepada seluruh masyarakat bukan hanya di Kota Bitung, umumnya yang ada di Sulawesi Utara, kemudian seluruh masyarakat di kota-kota besar lainnya di NKRI, sudah melihat bahwa permasalahan yang ada di Kota Bitung sudah selesai.

"Mohon yang lain-lain tidak lagi kemudian memiliki kepentingan yang tidak baik, kontra produktif, mohon betul-betul dihentikan. Situasi sudah kembali damai, kembali bersahabat, kembali bersaudara, torang samua basudara," kata Kapolda.

Selain itu, Kapolda pun berharap agar hasil pertemuan dan deklarasi damai di Kota Bitung ini bisa disampaikan kepada masyarakat luas.

"Apa yang sudah dilakukan di sini, nanti bisa secara personal, secara komunitas untuk bisa menyampaikan hasil kegiatan deklarasi damai di Bitung. Hasil pertemuan ini, silahkan dikemas dengan bahasanya masing-masing, silahkan diteruskan kepada keluarga, sahabat, baik yang ada di Sulawesi Utara ataupun di kota-kota lainnya. Sehingga semakin meluas informasinya, semakin memahami, mengetahui, dan akhirnya tidak ada lagi yang bertanya-tanya bahkan melakukan tindakan-tindakan yang kontra produktif," katanya.

Sebelumnya, kericuhan terjadi antara organisasi keagamaan dan ormas Adat Minahasa yang bernama Manguni Minahasa. 

Kericuhan terjadi saat kedua pihak menggelar aksi damai secara bersamaan pada Sabtu 25 November 2023.

Ormas keagamaan yang terdiri dari umat Islam Bitung menggelar aksi damai bela Palestins, sementara Ormas Manguni menggelar aksi parade dalam merayaakan Hari ulang tahhunya. Sayangnya, dalan parade tersebut mereka membawa senjata tajam dan bendera Israel. 

Bentrok pun terjadi antara kedua pihak. Akibatnya, korban 1 meninggal dari pihak Ormas Ada Manguni dan luka-luka dari pihak Ormas keagamaan. 

Polisi telah menangkap 9 orang tersangka dalan kasus tersebut. Diantaranya tersangka penganiayaan dan pengrusakan mobil ambulance. (*) 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: