Jika Menang Pilpres, PKS akan Batalkan Pembangunan IKN, Begini Respon Kubu Prabowo

Jika Menang Pilpres, PKS akan Batalkan Pembangunan IKN, Begini Respon Kubu Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu memberikan Pidato dalam Puncak Milad 21 PKS di Istora, Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5)--

"Menurutnya, Surabaya akan menjadi pusat gerbang ekonomi Indonesia timur, sehingga kesejahteraan tidak hanya berputar di Jakarta, tapi di seluruh wilayah Indonesia" paparnya. 

Ia mengatakan, kalau alasan penolakan pembangunan IKN karena masih banyak masyarakat yang berada digaris kemiskinan, mestinya partai politik yang dulu setuju dengan IKN namun saat ini berbeda dengan kebijakan Jokowi karena kepentingan pemilu, tidak memasukkan hal itu dalam poin-poin pembahasan UU IKN.

"Pemilih hari ini sudah cerdas, pemilih bisa menelusuri rekam jejak kinerja parpol, kalau berubah-rubah dalam sikap dan pendirian, hanya akan menimbulkan nir empati dari pemilih muda kami," kata Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini.

Dalam konteks geopolitik global yang tidak menentu seperti saat ini, kata Toni, pembangunan IKN merupakan jawaban perkiraan pertahanan dan keamanan bangsa, mengingat proses pembangunan tersebut sudah melalui serangkaian pengkajian pertahanan bangsa.

BACA JUGA:

"Mestinya politikus memiliki visi kenegarawanan, khususnya terkait dengan aspek pertahanan keamanan. Jadi tidak sekedar asal beda dengan pemerintah demi meraih ceruk suara dalam pemilu," katanya.

Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menegaskan partainya masih tetap ingin status ibu kota berada di Jakarta. Jika nantinya PKS menang pemilu, maka pihaknya akan memperjuangkan hal tersebut. 

"Kita berharap bahwa kalau Allah takdirkan PKS menang maka kita akan menginisiasi bahwa ibu kota negara tetap di Jakarta," kata Syaikhu. 

Namum begitu PKS memastikan pembangunan di Kalimantan yang sudah berjalan di IKN tidak akan disetop.

Hanya saja, setelah selesai dibangun, kawasan IKN akan diubah fungsinya menjadi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

"Ibu kota nusantara itu akan tetap kita jadikan pusat pertumbuhan ekonomi. Tentu kita dengan konsep green economy karena memang di sana adalah paru-paru Indonesia dan diakui sebagai paru-paru dunia," kata Syaiku.

Syaikhu menilai, Jakarta masih layak menyandang status sebagai ibu kota dari Indonesia dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya, terkait dengan sejarah.

"Bahwa DKI Jakarta tempat dimana Ir Soekarno mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta. Sumpah pemuda dan peristiwa bersejarah lainnya dilahirkan di Jakarta," kata dia.

Alasan kedua, lanjut Syaikhu, yakni terkait dengan pembangunan. PKS pun memahami pembangunan harus mampu menghadirkan keadilan dan pemerataan di seluruh Indonesia.

Tetapi, memindahkan ibu kota untuk melakukan pemerataan pembangunan dinilai tidak tepat.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: