Ada Apa dengan Sindrom Nasi Goreng ?

Ada Apa dengan Sindrom Nasi Goreng ?

--

“Jika gejalanya parah atau berkepanjangan, atau jika sistem imunitas terganggu, kunjungi dokter secepatnya. Terapi antibiotik tidak diperlukan untuk keracunan makanan yang disebabkan oleh Bacillus cereus, karena gejala penyakit lebih dominan disebabkan oleh toksin bakteri, kecuali ada infeksi penyerta lainnya. Namun cairan intra vena terkadang diperlukan jika seseorang mengalami muntah parah dan diare yang ekstrem”, tambahnya.

Bagaimana Upaya Pencegahannya?

Prof. Maksum mengatakan bahwa makanan umumnya berisiko bagi kesehatan manusia bila disimpan pada suhu kamar. Pada suhu kamar antara 25 – 70 derajat Celsius cukup hangat untuk memungkinkan bakteri berkembang biak, tetapi tidak terlalu panas untuk membunuh bakteri atau menonaktifkan racun dalam makanan. Jika memanaskan kembali makanan, sebaiknya dipanaskan kembali hingga lebih dari 80 derajat Celcius.

“Sebaiknya memasak makanan hingga matang dan menyimpannya di lemari es jika tidak segera dikonsumsi. Makanan tidak boleh disimpan pada suhu kamar atau di nampan penghangat untuk jangka waktu lama, karena hal ini memungkinkan bakteri berkembang biak dan menghasilkan lebih banyak toksin bakteri”, tuturnya.

Penting juga untuk mengingat prinsip-prinsip umum kebersihan makanan. Sebelum menyiapkan makanan, cuci tangan. gunakan peralatan yang bersih, dan hindari mengkontaminasi makanan matang dengan makanan mentah guna meminimalkan risiko infeksi Bacillus cereus,” pungkasnya mengakhiri perbincangan ini.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: