25 Tahun Komitmen Bank Mandiri Menyemai Kebaikan Lewat CSR

25 Tahun Komitmen Bank Mandiri Menyemai Kebaikan Lewat CSR

Bank Mandiri berkomitmen untuk terus menghadirkan dampak positif bagi masyarakat.--

Selain sebagai ajang kompetisi, uRBan Festival juga menjadi wadah pendukung bagi fasilitator RB Mandiri dan UKM dari seluruh Indonesia. Para peserta diperkenalkan pada prinsip-prinsip tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai persiapan untuk masa depan.

Bukan hanya itu, Bank Mandiri juga mengajak para petani di Indonesia untuk berani berwirausaha pembangunan Sistem Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) atau Integrated Rice Center sendiri merupakan tahapan dalam Program Mewirausahakan Petani untuk mendukung Petani setelah masa Pra-Tanam dan Tanam, yaitu khususnya pada masa Panen dan Pasca Panen.  SPBT yang akan dibangun memiliki kapasitas produksi beras sebesar 3 ton/jam dan dikelola oleh kelembagaan berbentuk Perseroan Terbatas. 

“Bank Mandiri punya fokus terhadap program-program TJSL yang mendorong pertumbuhan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Inilah yang disebut Creating Shared Value, membuat program CSR yang bisa memberikan nilai bagi semua pihak, bukan hanya kepada penerima program, tetapi juga bagi pemilik program,” urai Rudi.

Tidak hanya mengolah gabah petani saja, SPBT ini nantinya juga mampu menyerap beras medium dari usaha pengolahan beras tradisional setempat.  Alhasil, SPBT akan dapat berproduksi sepanjang musim serta tidak mematikan usaha pengolahan padi setempat. Dalam pembangunannya, SPBT ini juga akan dilengkapi dengan timbangan digital, gudang penyimpanan, perkantoran, dan tempat pembinaan.

Komitmen Sosial Bank Mandiri

Tidak hanya lewat pelatihan dan pengembangan kewirausahaan, program TJSL Bank Mandiri juga diarahkan untuk mendorong kesejahteraan sosial di Tanah Air. Sebagai contoh, di tahun 2023 melalui program CSR/TJSL bertajuk 'Sepatu Harapan Bangsa', Bank Mandiri membagikan total 25.000 pasang sepatu buatan lokal kepada anak-anak SD-SMP di seluruh wilayah Indonesia.

Rudi menjelaskan, pembagian sepatu ini difokuskan untuk anak-anak di pelosok Indonesia, khususnya anak anak sekolah dari keluarga yang kurang sejahtera. Melalui program ini, bank bersandi bursa BMRI ini berharap dapat berkontribusi dalam kemajuan pendidikan.

“Program Sepatu Harapan Bangsa merupakan bagian dari kampanye Urban Livin' Society yang kami gaungkan untuk membantu menyejahterakan masyarakat melalui berbagai inisiatif. Tentunya program program lainnya akan terus kami gerakkan agar seluruh elemen masyarakat dapat tersentuh oleh kehadiran kami melalui kegiatan TJSL/CSR dari kami,” kata Rudi.

Lebih lanjut Rudi mengatakan, pembagian Sepatu Harapan Bangsa ini juga melibatkan 12 kantor region Bank Mandiri, dengan fokus pembagian diberikan kepada sekolah non favorit baik di wilayah urban maupun wilayah terpencil. Sejak diluncurkan pertama kali di bulan Juni 2022, Bank Mandiri telah menyerahkan 25.000 pasang sepatu ke lebih dari 132 titik di seluruh Indonesia.

Kemudian dari sisi kepedulian terhadap lingkungan, Bank Mandiri juga mendorong pendekatan ekonomi hijau untuk menangkap potensi perkembangan bisnis ke depan. Pendekatan tersebut diwujudkan melalui konsistensi dan dukungan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Mengusung program Mandiri bergerak nyata untuk lingkungan (Mandirian BER-NYALI), bank berlogo pita emas ini aktif melakukan konservasi lahan melalui penanaman pohon di lahan seluas 500 hektare (Ha) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Selaras dengan komitmen Indonesia yakni COP-27 di Sharm el-Sheikh di Mesir, Indonesia menaikkan komitmen adaptasi perubahan iklim melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) untuk mengurangi emisi sebesar 31,89% tanpa syarat. Serta sebesar 43.2% dengan dukungan internasional pada 2030. 

"Program yang dilaksanakan Bank Mandiri ini selaras dengan sustainability commitment perseroan untuk menjadi Indonesia’s Sustainability Champion for Better Future, dimana salah satu targetnya adalah mencapai Net Zero Emission (NZE) operasional pada 2030," terang Rudi.

Proyek awal yang berlokasi di Desa Bedono (Demak), Desa Pati Ayam (Kudus), Desa Kedung Malang (Jepara) dan Desa Mulyorejo (Pekalongan) ini adalah untuk meningkatkan ketahanan pantai dan dukungan hutan bagi ratusan orang rentan terdampak.

Revitalisasi berkelanjutan diperkenalkan dengan metode inovatif dan praktik terbaik dimana Bank Mandiri melibatkan kolaborasi pentahelix yaitu pemerintah setempat, Dinas Lingkungan Hidup, Kelompok Tani serta akademisi atau praktisi Lingkungan. Bank Mandiri, juga mendorong pemberdayaan ekonomi kreatif warga sekitar termasuk menyediakan pembiayaan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan kemandirian masyarakat.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: