Islah Bahrawi Tantang Prabowo Berani Sebut GNPF, 212 dan FPI Adalah Radikal yang Harus Kita Lawan

Islah Bahrawi Tantang Prabowo Berani Sebut GNPF, 212 dan FPI Adalah Radikal yang Harus Kita Lawan

Islah Bahrawi Tantang Prabowo Subianto-fin/diolah-

"Terima kasih GNPF, terima kasih 212, terima kasih FPI. Mereka mau nuduh kalian radikal. Saya katakan kalian tidak radikal," ucap Prabowo seperti dikutip fin.co.id dari akun Twitter @islah_bahrawi pada Senin, 14 Agustus 2023. 

Cuplikan video berdurasi 24 detik tersebut merupakan dokumentasi milik Partai Gerindra. Islah Bahrawi pun menyindir politisi yang dulu pernah berseberangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 dan 2019. 

"Kepada seluruh kawan2 PSI yang dulu saya segani. Mohon video ini simpan di seluruh hape kalian. Just to remind you for all of this political shit! Karena kata2nya belum direvisi sampai hari ini, suatu saat nanti kalian akan sepanggung dan sebarisan dgn kelompok2 itu. Enjoy it!'' cuit Islah Bahrawi.

Dalam cuitan lain, Islah Bahrawi juga menyebut nama Presiden Jokowi. 

"2014 pak Jokowi yang tegas anti radikalisme diserang dengan isu komunis, terpilih jadi presiden. 2019 pak Jokowi yang tegas anti radikalisme diserang dengan isu komunis, terpilih jadi presiden. 2024 mas Ganjar yang tegas anti radikalisme juga diserang dengan isu komunis. Hanya orang bodoh yang menggunakan isu serangan yang sama, tapi menginginkan hasil yang berbeda," tulis Islah Bahrawi.


Beredar Video Prabowo Subianto berterima kasih kepada FPI, 212, dan GNPF. Prabowo menyebut mereka kalian radikal.-fin/islah bahrawi-Twitter

BACA JUGA:

Dukungan ke Prabowo karena PDIP Sombong

Seperti diberitakan, caleg PSI Ade Armando menilai Golkar dan PAN serta PKB bersatu dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2024, akibat dari kesombongan PDIPerjuangan (PDIP). 

"Ini mungkin Karma buat kesombongan PDIP," kata Ade Armando di akun Twitternya, dikutip Senin, 14 Agustus 2023. 

Ade Armando menilai koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan juga dalam posisi tidak aman. Masih sangat mungkin NasDem dan Demokrat akan berpaling mendukung Prabowo Subianto.

"Golkar Gerindra PKB dan PAN berkoalisi untuk dukung Prabowo. Koalisi Perubahan udah anyep. Hasil akhir makin jelas," jelas Ade Armando.

Dia juga menilai, Ganjar Pranowo akan kalah di Pemilihan Presiden 2024. Meski begitu, Ade Armando mengaku tetap akan memilih Capres dari PDIP itu. "Ganjar nampaknya akan kalah. Tapi saya tetap akan memilih dia, " tulis Ade Armando.

Menurutnya, dia dan partainya banyak mendapat serangan dari pendukung Ganjar dan PDIP, usai PSI dan Prabowo Subianto melakukan pertemuan. 

Meski demikian, mantan dosen UI ini optimis tetap memilih Ganjar Pranowo. Meskipun dia menganggap memilih Ganjar adalah sesuatu yang terkesan bodoh. 

"Walaupun kadrun-kadrun PDiP menghina dan memfitnah saya dan PSI, saya rasa saya akan tetapi memilih Ganjar. Mungkin terkesan bodoh, tapi...," terang Ade Armando. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: