Mengenal Drajat Nusantara, Band Heavy Metal Karinding Asal Kabupaten Tangerang

Mengenal Drajat Nusantara, Band Heavy Metal Karinding Asal Kabupaten Tangerang

Personel Drajat Nusantara, Band Metal Unik Asal Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. --Rikhi Ferdian Untuk FIN

Komunitas Musik Metal -- Musik beraliran metal terus mengalami perkembangan. Sampai sekarang, para penggemar musik cadas ini juga masih menunjukkan eksistensinya, lewat jalur indie.

Seperti yang dilakukan sekumpulan anak muda dari Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, dengan menjadikan musik metal sebagai kiblat bermusiknya.

Drajat Nusantara, sebuah grup musik beraliran metal yang lahir dari komunitas underground di daerah dengan julukan kota seribu industri itu.

Uniknya, meski grup band ini tetap mengusung genre musik "berisik".

Band metal yang digawangi oleh Asep Zerry, Dindin, Fery Supriatna, dan Jakun, ini turut menggabungkan unsur etnik sunda dengan isian instrumental karinding.

"Kenapa kita pilih karinding selain ingin menampilkan sesuatu yang beda, kita juga ingin mengenalkan nilai spritual yang ada pada musik tradisional di era modern ini, khususnya karinding," ujar Asep Zerry gitaris Drajat Nusantara kepada FIN, Minggu 16 Juli 2023.

Sebagai informasi, karinding merupakan salah satu alat musik tradisional Sunda yang cara memainkannya disentil oleh ujung telunjuk sambil ditempel di bibir.

Alat musik ini termasuk dalam jenis lamelafon atau idiofon. Biasanya dibuat dari bahan pelepah aren atau dari bambu.


Logo Band Metal Sunda Drajat Nusantara--Drajat Nusantara Untuk FIN

Zerry melanjutkan, secara aliran musik Drajat Nusantara lebih cenderung ke Metal Core.

Namun, karena sentuhan instrumental karinding dalam lagu-lagu mereka cukup kental, pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, ini lebih suka menyebut aliran musik Drajat Nusantara sebagai Heavy Metal Karinding.

Bahkan, di album indie pertama Drajat Nusantara yang kini masih dalam tahap produksi itu semua lirik lagunya juga menggunakan bahasa Sunda,  dengan mengadopsi dari Sunda Wiwitan.

"Tapi sebenarnya bukan hanya lirik yang dijual melainkan pesan moral yang harus disampaikan supaya bisa kena ke pendengar," tuturnya.

"Semisal mengingatkan diri supaya jangan bengal, jangan lupa sama sang pencipta. Lebih ke kehidupan sih lirik-liriknya," sambungnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rikhi Ferdian

Tentang Penulis

Sumber: