Beredar Video Presiden Sudan Selatan Ngompol Ketika Lagu Kebangsaan Diputar, 6 Jurnalis Ditahan

Beredar Video Presiden Sudan Selatan Ngompol Ketika Lagu Kebangsaan Diputar, 6 Jurnalis Ditahan

Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir--antara

Dilansir dari reuters, Enam wartawan di tahan akibar video Presiden Salva Kiir ngompol.

Video tersebut tidak pernah ditayangkan di televisi, namun kemudia beredar di media sosial.

"Para jurnalis dari perusahaan penyiaran Sudan Selatan yang dikelola negara ditahan pada Selasa (3 Januari 2023) dan Rabu (4 Januari 2023)," ucap Patrick Oyet, dikutip fin.co.id dari Reuters.

BACA JUGA:Jerman Tetapkan China Sebagai 'Area Varian Virus Berbahaya' Imbau Warganya Tidak Melakukan Perjalanan

Keenam jurnalis itu diduga mengetahui bagaimana video presiden mengompol bisa menyebar dan viral di media sosial.

Reuters melaporkan, Menteri Informasi Sudan Selatan, Michael Makuei dan juru bicar Dinas Keamanan Nasional Sudan Selatan David Kumuri tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kiir merupakan Presiden Sudan Selatan pada tahun 2011. Pejabat pemerintah berulang kali bantah desas-desus yang beredar di media sosial bahwa dia kini dalam kondisi tidak sehat.

"Jurnalis yang ditahan di Sudan Selatan terkait video Presiden Sudan Selatan mengompol, antara lain yakni operator kamera Joseph Oliver dan Mustafa Osman; editor video Victor Lado; kontributor Jacob Benjamin; dan Cherbek Ruben dan Joval Toombe dari ruang kendali. “Kami prihatin karena mereka yang ditahan sekarang telah tinggal lebih lama dari yang diatur undang-undang,” jelas Oyet.

BACA JUGA:Banjir Ekstrem Australia Barat Mengisolasi Warga, PM Antony Albanese Gerak Cepat

Secara hukum, pihak berwenang Sudan Selatan diizinkan untuk menahan tersangka hanya selama 24 jam sebelum membawa mereka ke hadapan hakim.

Perwakilan Komite Perlindungan Wartawan sub-Sahara Afrika, Muthoki Mumo, berpendapat penahanan para jurnalis ini “cocok” dengan pola personel keamanan Sudan Selatan yang melakukan penahanan sewenang-wenang setiap kali pejabat menganggap liputan tidak menguntungkan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: