Tonton Link Live Streaming Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Jalani Proses Siraman

Tonton Link Live Streaming Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Jalani Proses Siraman

Erina Gudono dan Kaesang Pangarep foto Preweeding (Instagram.com/@erinagudono)--

Rakyat biasa dilarang memakai motif batik ini. 

Namun seiring berjalannya waktu kini batik parang sudah boleh digunakan semua kalangan masyarakat.

BACA JUGA:Hadiri Pernikahan Kaesang-Erina, Tamu Undangan Dilarang Ngasih Amplop

Batik Parang berasal dari Jawa Tengah, terutama daerah Solo dan Yogyakarta. 

Batik parang Solo dan Yogyakarta memiliki kemiripan karena dulunya kedua daerah ini menyatu. 

Perbedaan antara kedua jenis batik ini terletak pada bentuk dan warna.

Bentuk batik parang Yogyakarta diagonal kanan atas ke kiri bawah. 

BACA JUGA:Yuk Intip Persiapan Pernikahan Kaesang dan Erina di Royal Ambarrukmo Yogyakarta

Sementara itu, batik parang Solo diagonal kiri atas ke kanan bawah. 

Warna batik parang Solo dominan cokelat soga, sedangkan batik parang Yogyakarta ditambah campuran warna putih dan hitam.

Parang berasal dari kata dalam bahasa jawa, yakni pereng atau lereng. 

Motifnya bersusun seperti huruf “S” seperti ombak laut yang tidak terputus dan saling mengikat. 

Susunan motif yang saling mengikat melambangkan kesinambungan. Bentuk huruf “S” melambangkan kekuatan, kekuasaan, kewibawaan, keberanian dan semangat yang tidak pernah padam bak ombak pemecah karang.

BACA JUGA:Luar Biasa, Ada 9 Panggung Hiburan di Resepsi Pernikahan Kaesang Pangarep Erina Gudono

Motif saling berkesinambungan bermakna hidup yang tidak pernah putus, konsisten memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan dan memperbaiki hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: