Pengeroyokan Siswa SD di Malang hingga Koma, Ternyata Sudah Dialami Korban sejak Kelas 1

Pengeroyokan Siswa SD di Malang hingga Koma, Ternyata Sudah Dialami Korban sejak Kelas 1

Ilustrasi pengeroyokan--

"Perundungan atau penganiayaan itu kerap dilakukan sejak korban kelas satu sampai sekarang," ujarnya.

Korban dirundung dan dianiaya oleh sejumlah pelaku dengan pemukulan pada sejumlah bagian tubuh, seperti pada bagian kepala, dada dan lainnya. Luka-luka yang dialami korban tersebut akan dijelaskan pada hasil visum tim dokter.

Sementara itu, orang tua korban Edi Subandi menjelaskan MW tidak pernah melaporkan kejadian perundungan tersebut. 

BACA JUGA:Kebakaran Pabrik Garmen di Provinsi Henan China Tewaskan 30 Orang, Las Listrik Ilegal Jadi Penyebabnya

Saat kejadian perundungan pada 11 November 2022, korban saat itu baru sembuh dari penyakit tifus selama sepuluh hari.

"Setelah masuk satu hari, anak saya muntah tidak berhenti dan kepalanya pusing. Saya mengira tifusnya kambuh," ujarnya.

Setelah sang anak mendapatkan perawatan di fasilitas layanan kesehatan yang ada di dekat rumahnya, kondisinya sempat membaik. 

Namun, berselang beberapa hari kemudian, korban kemudian mengalami kejang-kejang.

BACA JUGA:Sadis! Karyawan P.A Resto Family Karaoke Boyolali Dikepruk Helm Berkali-kali Sampai Masuk Rumah Sakit

"Setelah diberikan obat saat itu agak mereda, namun masih mengeluhkan pusing. Akan tetapi, beberapa hari kemudian terus terasa pusing dan kemudian langsung kejang-kejang," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterima orang tua korban, MW memang kerap menjadi korban perundungan dari sejumlah kakak kelasnya. 

Sejumlah pelaku seringkali meminta uang kepada korban.

"Latar belakangnya itu pemalakan, dimintai uang saku. Uang saku anak saya Rp6.000, yang Rp5.000 diminta, jadi anak saya hanya memegang uang Rp1.000. Jika uang tidak diberikan, ada kekerasan," ujarnya.

BACA JUGA:Kapolri Perintahkan Tangkap Ismail Bolong, Pengamat: Buktikanlah dengan Langkah Nyata

Ia juga mengatakan bahwa kejadian meminta uang dari sejumlah rekan anaknya tersebut bukan merupakan kali pertama di sekolah. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: