Dukung PLN Kembangkan EBT, Menko Luhut: Indonesia Siap Sambut Investasi USD 700 Miliar

Dukung PLN Kembangkan EBT, Menko Luhut: Indonesia Siap Sambut Investasi USD 700 Miliar

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam BNEF Summit di Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11)--(dok.PLN)

"Kita sudah berhasil menghapus 13 GW pembangkit listrik batu bara dalam fase perencanaan. Artinya apa kita sudah bisa menghindari CO2 emisi sebesar 1,8 miliar ton selama 25 tahun," ujar Darmawan.

Selain itu, PLN juga sudah mengubah perencanaan pembangunan pembangkit batubara sebesar 1,1 GW menjadi berbasis energi bersih dan 880 MW pembangkit batu bara yang dikonversi menjadi berbasis gas.

"Kita juga membangun RUPTL yang sangat agresif dalam menambahkan EBT sebesar 20.9 GW atau 51.6 persen penambahan pembangkit dari 2021-2030 itu berbasis EBT. Ini adalah RUPTL yang terhijau dalam sejarah PLN maupun dalam sejarah Indonesia," papar Darmawan.

Darmawan menambahkan pada tahun ini dari upaya tersebut PLN mampu menurunkan emisi hingga 35 juta ton. Namun, jika tidak ada upaya maksimal, emisi karbon bisa mencapai 240 juta ton.

BACA JUGA:Dorong UMKM Masuk ke Pasar Digital, PLN Siap Beri Pendampingan

"Jadi ini penting sekali bagaimana semua ini bukan hanya dalam satu high level strategy, tapi bisa di  translate menjadi operasional yang efektif di lapangan," ujar Darmawan.

Oleh karena itu, perlu adanya inovasi teknologi, pembiayaan, dan kebijakan yang memungkinkan energi terbarukan dikembangkan secara besar-besaran. PLN sendiri kata Darmawan, telah mengembangkan peta jalan yang komprehensif untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060.

"PLN berkomitmen penuh terhadap emisi nol bersih. Di masa lalu bisnis utama kami adalah menyediakan listrik bagi pelanggan, namun ke depan tugas utama PLN adalah menjaga lingkungan yang baik dan listrik menjadi salah satu produk bisnis perseroan," pungkas Darmawan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: