ACS dan AH Wanita Kebaya Merah Viral 16 Menit Jual Video 'Threesome' di Telegram

ACS dan AH Wanita Kebaya Merah Viral 16 Menit Jual Video 'Threesome' di Telegram

ACS dan AH pemeran video wanita kebaya merah viral 16 menit-fin/diolah-istimewa

"Dari barang bukti yang disita, dalam laptop warna hitam didapatkan ada 92 video porno," ujar Farman di Mapolda Jatim, Selasa, 8 November 2022.

"Video tersebut hasil produksi mereka berdua selama kurang lebih satu tahun," jelas mantan Kanit Jatanras Polwiltabes Surabaya ini.

Sebelumnya tersangka ACS dan AH diketahui dibayar Rp750 ribu untuk membuat konten video wanita kebaya merah bertema resepsionis hotel.

BACA JUGA:ACS dan AH Resmi Ditetapkan Tersangka Buntut Video Mesum Kebaya Merah 16 Menit

"Kejadiannya sekitar Maret 2022. Tersangka AH menerima sebuah DM (Direct Message) dari akun Twitter yang masih dalam penyelidikan lebih lanjut," terang Farman.

Akun Twitter pemesan itu meminta ACS dan AH untuk membuat konten video porno dengan tema 'Resepsionis Hotel' dengan bayaran pembayaran Rp 750 ribu.

Usai dibayar, lanjut Farman, ACS dan AH memesan kamar 1710 di TLS Hotel Gubeng Surabaya. Di dalam kamar  itu, keduanya membuat video sesuai pesanan.

Syuting video wanita kebaya merah yang diperankan ACS dan AH dilakukan pada tanggal 8 Maret 2022 sekitar pukul 22.00 WIB.  

BACA JUGA:Polda Jatim Pamerkan Barbuk Kebaya Merah Viral 16 Menit: Laptop Hitam Hingga Koleksi Video Mesum

"Tersangka perempuan menggunakan kebaya merah seolah-olah sebagai karyawan hotel," bebernya.

Farman menambahkan ACS dan AH bergantian posisi untuk melakukan perekaman adegan menggunakan handphone (HP).

"Selanjutnya, video tersebut diedit dan dikirim kepada pemesan melalui akun Telegram milik tersangka AH," jelas Farman.

Polisi, lanjutnya, masih menyelidiki siapa pemesan video wanita kebaya merah yang diperankan oleh ACS dan AH.

BACA JUGA:Geger! Tersangka 'Aktor' dan 'Aktris' Video Mesum Kebaya Merah Produksi 92 Film Syur Dalam Setahun

"Dengan tema Resepsionis Hotel dari sebuah akun Twitter, kedua tersangka mendapatkan keuntungan dari penjualan konten video porno tersebut. Tentu dengan tarif bervariasi tergantung tema," urai Farman.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: