Anies Baswedan Unggul Dalam Survei Key Opinion Leader Trust Indonesia Terhadap 5 Capres Potensial 2024

Anies Baswedan Unggul Dalam Survei Key Opinion Leader Trust Indonesia Terhadap 5 Capres Potensial 2024

Hasil survei key opinion leader yang dilakukan Trust Indonesia terkait 5 capres potensial 2024 dimenangkan Anies Baswedan (dok Trust Indonesia)--

3 Hal Jadi Catatan

Pakar komunikasi politik Prof Effendi Gazali mengatakan, survei ini sangat menarik karena memotret hal berbeda dibandingkan survei pada umumnya. 

Ia menyoroti setidaknya ada 3 hal yang menjadi catatannya, yaitu jumlah responden survei di Sumatera dominan meskipun jumlah penduduk Pulau Jawa hampir dua kali lipatnya. 

Kedua, hasil survei kepuasan masyarakat yang disampaikan Trust Indonesia itu berbeda dengan beberapa survei lainnya, yang justru menempatkan kepuasan terhadap Jokowi diatas 70 persen. 

Ketiga, Anies Baswedan adalah antitesis Joko Widodo. Menurutnya, hal ini hampir sama ketika Jokowi tahun 2014 akan menjadi Presiden. Ketika itu Jokowi adalah sebagai antitesis Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

BACA JUGA:NasDem Sindir Hasto PDIP: Politik Rendahan, Tidak Elegan!

BACA JUGA: Demokrat Belum Tentukan Koalisi, AHY Sebut Masih Berinteraksi dengan NasDem dan PKS

"Hasil survei ini menunjukkan adanya euforia terhadap Anies. Mirip yang terjadi pada Jokowi jelang Pilpres 2014. Saat itu, Jokowi tampil sebagai idola baru hingga akhirnya terpilih jadi presiden," tuturnya.

Calon Pemilih Harus Cerdas

Sementara itu, Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik LIPI Prof Siti Zuhro mengatakan, menanggapi hasil survei terkait capres potensial 2024 yang akhir-akhir ini banyak muncul ke publik, ia mengingatkan bahwa calon pemilih harus cerdas dan kritis dalam menyikapi hasil survei tersebut. 

Sebagai contoh, lembaga survei seharusnya mengumumkan juga ke publik bahwa penelitian itu dibiayai oleh siapa, harus transparan. 

"Jadi kalau mengeluarkan survei itu bagusnya funding nya disebutkan. Seperti waktu kita melakukan penelitian di LIPI dulu, sebelum jadi BRIN, selalu kita katakan bahwa ini adalah uang yang digunakan dari APBN. Atau mungkin kerjasama antara LIPI dengan siapa. itu lebih bagus," ungkap Prof Siti dalam kesempatan yang sama. 

BACA JUGA:Perang Tak Kunjung Usai, Nissan Putuskan Hengkang dari Rusia Hingga Rugi Rp 10,5 Triliun

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: