Spanduk Bergambar Prabowo Disebar, Gerindra Protes dan Lapor Polisi

Spanduk Bergambar Prabowo Disebar, Gerindra Protes dan Lapor Polisi

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto-@kemhan_RI-Twitter

Safaruddin menyampaikan, dalam beberapa hari ini pihaknya menemukan selebaran spanduk dan stiker yang bukan berasal dari skenario Partai Gerindra.

(BACA JUGA:Ada Bocoran Nih, Kabarnya Jokowi Yakin Capres-Cawapres yang Diusung PKB-Gerindra Bakal Menang Pemilu 2024)

(BACA JUGA:Giliran Kejari Depok Laporkan Alvin Lim, Ini Tuduhannya)

"Sehingga kami tidak tahu ini oknum dari mana yang membuat keresahan. Jadi kader-kader bertanya ini bersumber dari mana dan apa agenda," ujarnya.

Safaruddin menegaskan, jika spanduk-spanduk tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia tidak masalah, dan dapat dimaknai dengan kemungkinan ada simpatisan Prabowo dan Jokowi memasang itu.

Dirinya mengakui memang apa yang disampaikan serta foto pada spanduk beredar tersebut tidak ada yang salah.

(BACA JUGA:Sandiaga Uno Siap Maju di Pilpres 2024, Partai Gerindra Beri Sindiran: Kayak Jelangkung Aja)

(BACA JUGA:Sebagai Kader Gerindra, Sandiaga Uno Harusnya Taat Pada Keputusan Partai)

Tetapi, penyebarannya dipilih di daerah yang sebelumnya (Pilpres 2019) menjadi basis Prabowo Subianto, seperti Aceh, Sumatera Barat, Madura, dan Jawa Timur.

"Tapi ini ada dipilih-pilih. Nah ini ada upaya penjegalan untuk mencoba dan menggiring propaganda terhadap pemilu yang masih 2024. Ini bagi kami sebagai kader sangat meresahkan," kata Wakil Ketua DPR Aceh itu lagi.

Safaruddin menjelaskan, proses pengaduan awal ini dilakukan untuk mengetahui motifnya, serta sebagai upaya mencari jalan keluar terhadap persoalan tersebut.

(BACA JUGA:Siap Maju Jadi Capres 2024, Loyalitas Sandiaga Uno ke Partai Gerindra Dipertanyakan)

Namun, kata Safaruddin lagi, pihaknya mensinyalir bahwa semua ini punya muatan-muatan politis dan sangat merugikan Partai Gerindra untuk Pemilu 2024 yang akan datang.

Jika nanti diketahui bahwa memang motifnya politik, ujar Safaruddin, dirinya mengimbau semua pihak untuk berdemokrasi dengan etika dan menjaga kewibawaan demokrasi serta ketertiban hukum.

"Makanya kami mau tahu 'motif,' ini kan tidak ada aba-aba dari siapa pun. Pasti ada aktor-aktor intelektual yang mengganggu demokrasi yang sekarang ingin kita bangun supaya bisa lebih baik dan menghasilkan pemimpin baik pada 2024 nanti," katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: