Jenderal Dudung Abdurachman Maafkan Effendi Simbolon, Begini Katanya

Jenderal Dudung Abdurachman Maafkan Effendi Simbolon, Begini Katanya

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman -Dispenad-Twitter

"Kepada Panglima juga KSAD, KSAU, KSAL yang mungkin juga merasa hal kurang nyaman saya minta maaf," jelasnya.

Effendi mengatakan dirinya mencintai TNI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya di DPR DI.

"Saya ingin menegaskan, saya mencintai TNI itu sesuai dengan tupoksi saya," imbuhnya.

(BACA JUGA:Dudung dan Andika Diundang Rapat Komisi I 26 September, Polemik Effendi Simbolon Ikut Dibahas?)

Effendi menjelaskan, dirinya telah berkomunikasi dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman usai mendapat kecaman luas dari anggota TNI.

Panglima sudah merespon dan mengatakan tidak ada masalah. Namun Dudung belum merespon.

"Dua hari lalu saya whatsapp panglima dan KSAD. Kemarin saya ketemu panglima menanyakan sikap TNI, dan menyampaikan maaf saya. Panglima sampaikan tidak ada masalah, jadi sangat klir. Silakan teman-teman tanya langsung, lebih elok yang bersangkutan yang menyampaikan. Dudung belum merespons. Saya bertanggung jawab apa yang saya sampaikan," imbuhnya.

Sebelumnya, Effendi Simbolon yang merupakan anggota Komisi I Fraksi PDIP ini, melempar isu keretakan hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika dan KSAD Dudung Abdurrachman.

(BACA JUGA:KSAD Jenderal Dudung Belum Respons Soal Permintaan Maaf Effendi Simbolon, Kenapa? )

Effendi mengatakan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI dan Panglima TNI. Namun Dudung saat itu tidak hadir dalam rapat tersebut. 

Melihat ketidakhadiran Jenderal Dudung, Effendi Simbolon menduga ada ketidakharmonisan antara Dudung dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

(BACA JUGA:KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Sindir Effendi Simbolon: Jangan Sok Tahu dan Paling Bener Sendiri)

Berikut Pernyataan Effendi Simbolon yang membuat TNI AD Marah:

"Ada apa yang terjadi di tubuh TNI ini, kita agak kesampingkan masalah pembahasan anggaran ini, anggaran sudah hampir pastilah, sama. mungkin tak perlu lagi dibantu. Tapi ada apa di TNI ini perlu kita tahu, kalau perlu setelah kita rapat pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam. Kita Hadirkan Kepal Staf Angkatan Darat, kita hadirkan Panglma TNI untuk membahas, kami banyak sekali temuan-temuan ini. In subordinary, disharmoni, ketidakpatuhan.

"Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan. Kami ingin tegas ini, karena jangan lupa, penggerak dari kekuatan itu Presiden dan DPR. Bukan hanya Presiden, tanpa persetujuan DPR tidak bisa Presiden menggerakkan TNI. TNI hanya alat, hanya instrumen, bapak-bapak semua sebagai jenderal itu hanya nahkoda sesaat, tapi selamatkan TNI nya. Ini semua fraksi prihatin ini. Ada apa, ketidakpatuhan si A dengan si B. Ini porakporanda TNI. Saya minta pimpinan, kita jalan terus dengan RKA, kalau perlu langsung kita setujui."

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: